BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Sa lah seorang jemaah haji asal Kabupaten Lebong meninggal dunia. Atas nama Abduzzaman Abdul hakim usia 72 tahun yang tergabung dalam kloter 7 Padang atau 1 Bengkulu.
BACA JUGA:16 Kepala SMK Dilatih Kompetensi Manajerial Berstandar Industri
"Innalillahi wainna ilaihi rooji’un. Telah meninggal dunia hari ini Rabu tanggal 05 Juni 2023, Pukul 20.00 Waktu Arab Saudi, Jemaah haji Kabupaten Lebong an. Abduzzaman Abdul Hakim, usia 72 Tahun, Kloter 07 Embarkasi Padang, meninggal dunia di Rumah Sakit AL No o r kota Makkah Al Mukaromah," ujar TKH Kloter 7 Padang dr. Jelius Hadinata.
Laporan dr. Jelius Hadinata, riwayat kejadian, pada 29 Juni 2023 sore di tenda Minna jemaah lemas, dan tidak bernafsu untuk makan sejak pagi. Jemaah tidak mengeluh sakit namun memiliki riwayat hipertensi.
BACA JUGA:Hanya PAN Belum Ajukan Pencairan Bantuan Keuangan Parpol
Oleh Tim kesehatan , Almarhum Abduzzaman Abdul Hakim yang menunaikan ibadah haji tidak dengan keluarga inti ini dilakukan pemeriksa a n dan dilakukan perawatan di tenda kloter. Pemasangan cairan dan obat serta kondisi j e maah membaik, dan dapat beraktivitas terbatas.
Pada 30 Juni 2023 sekitar jam 08.30 WAS, rombongan jamaah kloter 7 Padang bergerak menuju kota Makkah dan sampai sekitar pukul 09.30 WAS.
Jemaah beristirahat di kamar, namun sekitar pukul 14.00 WAS, j e maah kembali tiba-tiba lemas dan sesak napas. Hasil koordinasi dengan tim KKHI, jemaah dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi Al Noor kota Makkah .
BACA JUGA:Keris Sakti dari Tanah Jawa, Diantaranya Haus Darah dan Membawa Hawa Panas
"Malam setelah maghrib WAS, dengan ambulance dari KKHI jamaah dikirim atau di rujuk ke RS dengan didampingi oleh TKH kloter PDG07 Ns. Diwisidawati," terang dr. Jelius.
Jemaah dirawat selama 5 hari di RS AL Noo r kota Makkah ruang ICU, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 05 Juli 2023, pihak RS mengabarkan jamaah meninggal dunia di RS AL Noo r kota Makkah Arab Saudi.
BACA JUGA:Keris Sakti dari Tanah Jawa, Diantaranya Haus Darah dan Membawa Hawa Panas
Diagnosa yang tertulis di COD (Certificate of Death / Sertifikat Kematian) adalah ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome), Respiratory Failure/ gagal nafas.
Berdasarkan informasi di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), almarhum masuk dalam kategori risiko tinggi usia lanjut, dan mempunyai riwayat penyakit Essential (Primary) Hypertension.
Siska Harliana