Awan pileus dapat terlihat sebagai warna-warni (seperti pelangi) yang melingkar di bagian atas awan cumuliform. Hal ini dikarenakan dalam awan pileus terdapat sekelompok besar tetesan air yang memiliki ukuran sama dan bersama-sama membelokkan warna sinar matahari yang berbeda dengan jumlah berbeda.
BACA JUGA:Menggiurkan, Usaha Ini Modal Kecil, Omzet Bulanannya Bisa Mencapai Rp 30 Juta
Proses ini disebut sebagai difraksi, yaitu pembelokan cahaya oleh suatu benda kecil seperti tetesan air. Cahaya matahari yang putih sebenarnya terdiri dari berbagai warna spektrum yang memiliki panjang gelombang berbeda.
Ketika cahaya tersebut melewati tetesan air, warna-warna tersebut akan dipisahkan dan dibiaskan sesuai dengan sudutnya.
Warna-warna tersebut kemudian akan terlihat sebagai lingkaran berwarna di sekitar sumber cahaya, dalam hal ini matahari. Fenomena ini mirip dengan pembentukan pelangi, namun dalam skala yang lebih kecil dan lebih dekat dengan matahari.
BACA JUGA:Sama dengan Kamu, 6 Zodiak Ini Paling Banyak Mencetak Orang Kaya
Meskipun indah, kemunculan awan pileus juga menunjukkan adanya pergerakan udara yang cepat dan kuat di langit. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada badai yang sedang berkembang atau mendekat.
Awan cumulus atau cumulonimbus yang memiliki awan pileus biasanya sedang tumbuh menjadi lebih besar dan tinggi.
BACA JUGA:5 Zodiak Orang Kaya, Sejak Kecil sudah Bisa Cari Uang