Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Beberapa Wilayah di RI, Waspada Cuaca Ekstrem Minggu Ini
Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Beberapa Wilayah di RI, Waspada Cuaca Ekstrem Minggu Ini--Foto: ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Potensi hujan lebat dan angin kencang beberapa wilayah di RI, waspada cuaca ekstrem minggu ini.
bmkg menyatakan cuaca ekstrem adalah kejadian fenomena alam yang tidak normal dan tidak lazim yang ditandai dengan kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara, dan jarak pandang yang dapat mengakibatkan kerugian, khususnya terhadap keselamatan jiwa dan harta.
Cuaca ekstrem seperti hujan deras, badai, angin puting beliung, maupun gelombang panas berpotensi menimbulkan bencana. Meskipun tidak semua kejadian cuaca ekstrem dapat menimbulkan bencana, masyarakat tetap perlu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem.
BMKG menyebut ada dua faktor yang sering menyebabkan cuaca ekstrem di Indonesia. Faktor pertama adalah puncak musim penghujan. Faktor kedua adalah aktivitas dinamika atmosfer di mana Indonesia menjadi daerah pertemuan air dan memiliki penguatan yang kuat.
Di luar itu, ada faktor monsun Asia yakni angin yang berhembus secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia. Kemudian, ada faktor menghangatnya suhu permukaan air laut di Indonesia dan sekitarnya yang memicu kondensasi menjadi awan hujan dan fenomena gelombang atmosfer. Gelombang atmosfer ini dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah di Indonesia yang kemudian menyebabkan hujan dan cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Penjelasan BMKG Soal Kemunculan Awan Tsunami di RI, Pertanda Apa?
Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Beberapa Wilayah di RI
Cuaca di Indonesia pada periode 13 hingga 19 September 2024 menunjukkan variasi yang signifikan di berbagai wilayah. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah seperti Sumatra dan Papua mengalami peningkatan pembentukan awan hujan. Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan, menghadapi kondisi cuaca yang lebih kering.
Peningkatan pembentukan awan hujan di Sumatra dan Papua dipengaruhi oleh aktivitas Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, serta suhu muka laut yang hangat. Suhu laut yang tinggi di sejumlah perairan Indonesia membantu menambah suplai uap air di atmosfer, sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan hujan. BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah pesisir Sumatra dan Papua dalam beberapa hari ke depan.
BACA JUGA:La Nina Belum Masuk ke Indonesia, BMKG Beri Peringatan Siaga I Petaka Kekeringan di Beberapa Daerah
Di sisi lain, kondisi cuaca yang lebih kering di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Kalimantan dan Nusa Tenggara, dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Bebinca. Siklon ini aktif di Samudra Pasifik timur laut Filipina, menyebabkan pola angin berubah di sekitar wilayah tersebut. Siklon Bebinca menarik massa udara ke pusat sistemnya, mengakibatkan berkurangnya uap air di Kalimantan dan wilayah Nusa Tenggara, yang kemudian berdampak pada rendahnya potensi hujan di wilayah ini.
Cuaca Ekstrem dan Dampaknya
Dalam sepekan terakhir, curah hujan tinggi tercatat di beberapa wilayah Indonesia bagian utara. Misalnya, pada 9 September 2024, Stasiun Meteorologi Naha di Sulawesi Utara mencatat curah hujan mencapai 53 mm/hari, sedangkan di Stasiun Meteorologi Minangkabau di Sumatra Barat mencapai 52 mm/hari. Curah hujan yang sangat tinggi juga terjadi di Ranai, Kepulauan Riau, dengan intensitas mencapai 97 mm/hari, dan di Tebelian, Kalimantan Barat, dengan curah hujan 88 mm/hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: