Dalam tradisi Tibet pernikahan sudah dirancang sejak anak-anak mereka masih kecil. Dalam rumah tangga poliandri itu, saudara lelaki tertua menjadi kepala keluarga sementara itu saudara lelaki lainnya berbagi pekerjaan secara adil.
BACA JUGA:Sadis, Ada Aturan Sebelum Bercerai Pasangan Suami-Istri harus Menjalani Duel Maut
Tetapi mereka semua punya hak yang sama untuk berhubungan intim dengan sang istri, sang istri juga harus memperlakukan mereka dengan adil.
Anak-anak pun harus menganggap semua paman sebagai ayah mereka namun mereka biasanya hanya akan memanggil ayah pada suami tertua yang masih hidup.
BACA JUGA:Di Daerah Ini, Suami-Istri yang Mau Bercerai akan ‘Dipenjara’
Seiring berjalannya waktu poliandri makin ditinggalkan tetapi masih dipraktikkan di daerah-daerah terpencil di Tibet.
Tim liputan