Artinya:
Dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallâhu ‘anha berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan mulai mencampuriku juga di bulan Syawal, maka istri beliau manakah yang kiranya lebih mendapat perhatian besar disisinya daripada aku?’ Salah seorang perawi berkata, ‘Dan Aisyah merasa senang jika para wanita menikah di bulan Syawal. (HR Muslim dan at-Tirmidzi).
2. Bulan Muharram
Apakah pernah mendengar mitos jika menikah di bulan Muharram bisa mendatangkan musibah? Ternyata, informasi tersebut tidak perlu dipercaya karena tidak memiliki landasan agama.
Karena dalam Islam sendiri, bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bulan ini pun memiliki keutamaan sendiri karena merupakan pembuka tahun baru, sehingga dijadikan semangat untuk kehidupan dan langkah yang baru.
Tak cuma sampai di situ, di bulan Muharram juga Rasulullah SAW melamar dan mempersunting Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan serta seorang perempuan dari Bani Israel yang bernama Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab. Peristiwa ini kemudian memperkuat bahwa Muharram adalah bulan yang baik untuk menikah.
BACA JUGA:Mana yang Didahulukan, Membahagiakan Orang Tua atau Menikah? Ini Penjelasan UAH
3. Bulan Safar
Bulan Safar juga sering dipilih menjadi waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan, sebab bertepatan dengan pernikahan putri Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat:
Sesungguhnya Rasulullah menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Shafar pada 12 bulan awal sejak hijrah menuju Madinah. (HR. al-Zuhri).
Dari hadis di atas, para ahli fiqih merumuskan bahwa hukumnya sunah menikah di bulan Safar. Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani juga mengatakan: