Keesokan hari Yahudi mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah.
Yahudi itupun mendatangi Utsman dan menawarkan untuk menjual sumur itu dengan harga yang sama. Utsman yang setuju lalu membelinya seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumah pun menjadi milik Utsman seutuhnya.
Kemudian Utsman bin Affan mewakafkan Sumur Raumah. Sejak saat itu Sumur Raumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk orang Yahudi pemilik lamanya.
BACA JUGA:9 Tanda Anak Pembawa Rezeki Menurut Islam, Diantaranya Bisa Membuat Orangtua Ceria
Sumur yang dikenal bernama Raumah itu, tak berhenti mengalir meski telah berusia 1.400 tahun.
Seorang peneliti dari pejabat pengembangan Madinah, Abdullah Kaber, mengatakan bahwa Sumur Raumah merupakan satu-satunya sumur zaman Nabi Muhammad yang masih mengalir hingga sekarang.
Di dekat sumur itu terdapat sebuah masjid dan ladang kurma nan luas. Sejumlah tanaman dan bunga pun bermekaran karena teraliri dari sungai tersebut.
Pada akhirnya, kebun tersebut dikelola dari generasi ke generasi, dari para khalifah sampai pemerintah Arab Saudi di bawah Kementerian Pertanian.