BENGKULU SELATAN, RBTVCAMKOHA.COM - Potensi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan sangat menjanjikan, hampir setiap desa masyarakat berprofesi sebagai petani sawit.
BACA JUGA:Nilai Ekspor Bengkulu Terus Meningkat Capai 34,88 USD
Saat ini pemerintah terus fokus pada pembenahan kualitas perkebunan kelapa sawit, sehingga program replanting atau peremajaan kebun sawit kembali dimulai.
Tahun 2023 ini saja tidak kurang dari 350 hektare lahan mendapat jatah peremajaan.
Program replanting sendiri sempat tertunda pada tahun 2022 lalu, namun saat ini replanting dipastikan berjalan.
BACA JUGA:Sempat Turun, Harga Kacang Kedelai Naik Lagi jadi Rp 595 Ribu per Karung
Dana yang disiapkan untuk program ini sudah diterima melalui rekening masing-masing kelompok tani, dengan besaran Rp 30 juta per hektare dan setiap penerima wajib tergabung dalam kelompok tani kelapa sawit.
Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan Ahmad Sukirman mengatakan, tahun ini lokasi replanting memang dipusatkan di Kecamatan Pino Raya, dengan kuota penerima sebanyak 4 desa dan satu desa berada di Kecamatan Bunga Mas.
BACA JUGA:Pinjam KUR Mandiri Rp 100 Juta, Angsuran Mulai Rp 1,9 Juta per Bulan
“Setelah kita meloloskan 5 kelompok ini, kita punya potensi kurang lebih 600 – 700 hektare lagi yang akan berpotensi untuk bisa diusulkan. 700 hektare itu terdiri dari Kecamatan Pino, Kecamatan Manna dan sebagian besar pun ada di Kecamatan Kedurang Ilir,” kata Ahmad Sukirman (15/7).
Sehingga dengan berjalannya program ini, maka Kabupaten Bengkulu Selatan secara keseluruhan sudah melaksanakan program replanting seluas 1.200 hektare, karena pada tahun 2020 lalu program ini telah menuntaskan tidak kurang dari 850 hektare lahan perkebunan.
Anggi Noverdo