Maksud orang tua anak itu ingin anaknya dimakamkan di dekat makam kakeknya (Pak darjo).
Terlebih di pemakaman itu banyak orang soleh seperti ayahnya Mbah Kyai Abdul Malik yaitu Kiai Ilyas.
Akhirnya kuburan Pak Darjo dibongkar setelah digali 1,5 m ternyata bambunya masih hijau, kain kafannya masih utuh, wangi luar biasa Seperti baru dimakamkan beberapa jam.
“Setelah kejadian itu saya menghadap ke Guru saya yaitu Mbah Kyai Abdul Malik, maksudnya saya mau melaporkan ke Beliau perihal kejadian tadi,” kenang Habib Luthfi.
BACA JUGA:Cukup Siapkan Syarat Ini, Pinjaman Online BRI Bisa Cair Rp25 Juta Tanpa Jaminan
Saat didatangi, Mbah Kyai Abdul Malik, sedang duduk santai di depan Rumah sambil tersenyum melihat kedatangan Habib Luthfi bin Yahya.
Tiba-tiba, Mbah Kyai Abdul Malik bilang "piye darjo mayite isih utuh (bagaimana darjo mayitnya masih utuh)"ucap Sang Guru.
Habib Luthfi belum bicara, tapi Mbah Kyai Abdul Malik sudah menjelaskan. Kata beliau, "Darjo kue wong ahli sholawat ora tahu tinggal sholawat tiap bengi durung turu sedurunge moco selawat peng 16000"ucap Mbah Abdul Malik.
Dan di situ Mbah Abdul Malik berkata lagi kepada Habib Luthfi bin Yahya "Darjo itu Istiqomah tiap malam tidak pernah meninggalkan membaca sholawat, sebelum membaca sholawat 16.000 Darjo tidak akan tidur,”