Begini Alasan Dilarang Melukis atau Menggambarkan Wajah Nabi Muhammad

Jumat 28-07-2023,22:27 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

 

Para pengikut agama Islam di berbagai belahan dunia memiliki pemahaman, pandangan, tingkat pemikiran, tradisi, dan budaya yang berbeda-beda, sehingga mereka akan merespons patung, gambar, atau lukisan Nabi Muhammad SAW dengan cara yang berbeda pula. Hal itu berpotensi adanya penyembahan pada Allah SWT melalui perantara visualisasi tersebut.

 

"Kultus dan ritus kepada Allah tidak perlu dan tidak memerlukan perantaraan Nabi Muhammad. Beliau bukan 'agen' pemujaan dan bukan 'agen' peribadatan," kata Prof. Dr. H. Faisah Ismail, M.A.

 

2. Khawatir Adanya Kultus

Alasan kedua mengapa Nabi Muhammad SAW tidak boleh divisualisasikan dalam bentuk patung, gambar, atau lukisan adalah karena khawatir akan terjadinya kultus terhadapnya oleh sebagian umat Islam. Dalam sebuah hadis, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki ciri-ciri seperti rambut panjang dan janggut yang dijaga.

BACA JUGA:Bawa SK Pensiun ke Bank BNI Bisa Cairkan Pinjaman Rp500 Juta Untuk Modal Usaha di Hari Tua, Simak Caranya

 

Penjelasan ini hanya digunakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai cara atau metode untuk mengenalkan dan mengidentifikasi dirinya, terutama kepada umatnya yang hidup setelah wafatnya Rasulullah SAW. Dengan demikian, umat Islam yang hidup pada masa setelahnya tidak akan kekurangan pengetahuan tentang sosok nabi mereka.

 

Mantan Kepala Institute of Islamic Political Thought Dr Azzam Tamimi menambahkan, seluruh otoritas Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW maupun nabi lainnya tidak dapat digambarkan atau divisualisasikan dalam bentuk apapun.

BACA JUGA:9 Makanan Ini Membantu Anak Tumbuh Menjadi Cerdas dan Pintar

 

"Karena mereka, menurut keyakinan Islam, adalah individu yang sempurna, teladan dan oleh karena itu tidak boleh ditampilkan dengan cara apa pun yang dapat menyebabkan munculnya rasa tidak hormat terhadap mereka," terang dia. 

 

Kategori :