BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Masih maraknya dugaan penyalahgunaan obat di Bengkulu menjadi perhatian BPOM Bengkulu, bahkan salah satu dampak yang terjadi banyak pelajar yang menjadi korban dalam kasus penyalagunaan obat.
Selanjutnya Rabu (9/8) pagi berlokasi di Hotel Santika Kota Bengkulu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu melakukan pertemuan bersama stakeholder guna untuk menanggulangi kejahatan obat dan makanan di Bengkulu.
Stakeholder yang turut hadir berbagai macam, mulai dari pemerintah, media masa, akademisi, dinas sosial, kepolisian dan kejaksaan sebagai narasumber.
BACA JUGA:5 Shio Berikut Seolah-olah Bisa Menarik Uang, Karenanya Hidup Mereka Tidak Pernah Miskin
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Yogi Abaso Mataram mengatakan, pertemuan bertujuan untuk meminimalkan atau mengupayakan sekecil mungkin terjadinya suatu kejadian di Provinsi Bengkulu.
“Mudah-mudahan dari pelaksanaan ini ada kesepahaman terkait bagaimana rencana kita meminimalisir kejahatan obat dan makanan khususnya di Provinsi Bengkulu,” ujar Yogi Abaso Mataram.
BACA JUGA:Ini 7 Cara Mudah Hasilkan Uang di Aplikasi Neo Bank, Yuk Dicoba
Sementara itu, pengawas farmasi dan makanan BPOM RI Robby Nuzly mengatakan di setiap provinsi berbeda kasus penyalahgunaan obat-obatan.
Yang paling tinggi kasus penyalahgunaan obat terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, Manado, Gorontalo, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.