Rasulullah SAW menjawab, "Sebab dia terlalu kaya."
Abdurrahman bin Auf kerap menangis teringat sabda Rasulullah SAW ini. Sebab itu ia sering berdoa sebagai berikut, "Jadikan aku ini miskin! Aku ingin seperti Masab bin Umair atau Hamzah yang hanya meninggalkan sehelai kain pada saat meninggal dunia. Masab bin Umair ketika jasadnya dibungkus kafan, kakinya tertutup tapi kepalanya terbuka. Ketika ditarik ke atas, kepalanya tertutup tapi kakinya terbuka. Ya Allah,"
BACA JUGA:Baca Amalan Ini Sebelum Tidur Menghadap ke Kanan, InsyaAllah Utang Melilit akan Rontok
Tidak hanya itu, Beliau juga kerap bertanya kepada Rasulullah SAW cara bagaimana supaya dirinya dapat masuk ke surga minimal berjalan kaki. Rasulullah menjawab,
"Perbanyak bersedekah niscaya kakimu menjadi ringan untuk masuk surga,"
Menurut catatan sejarah, pada akhir hayatnya Abdurrahman bin Auf berwasiat membagi hartanya menjadi 3 bagian. Ketiga bagian tersebut yakni 1/3 dibagikan untuk modal usaha sahabatnya, 1/3 untuk melunasi hutang-hutangnya, dan 1/3 lagi untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Semua dilakukan untuk meringankan langkahnya memasuki pintu surga.
Pedagang Kaya Raya
Abdurrahman bin Auf memang seorang pedagang yang kaya raya. Meskipun demikian, ia tidak suka menumpuk harta dan hidup bermewah-mewah. Berdagang ia jadikan sebagai ladang amalan. Jika perdagangannya sukses, hal itu akan semakin mendekatkan jiwanya kepada Allah.
Suatu hari ketika Abdurahman bin Auf hendak berbuka puasa, di hadapannya telah tersedia makanan. Namun, seketika ia tiba-tiba menangis. Di antara tangisannya, Abdurrahman berkata,