BACA JUGA:6 Bahaya Bangun Tidur Langsung Mandi, Diantaranya Cedera Otot dan Stres
"Mus'ab bin Umair gugur sebagai syahid. Ia seorang yang jauh lebih baik daripada aku. Ia hanya mendapat kafan sehelai burdah. Jika kepalanya ditutup, maka tampaklah kakinya; jika kakinya ditutup, maka tampaklah kepalanya."
Abdurrahman bin Auf kemudian berhenti sejenak. Sambil masih tersedu-sedu, ia melanjutkan,
"Demikian juga Hamzah. Ia adalah orang yang jauh lebih baik daripada aku. Ia pun gugur sebagai syuhada. Saat akan dikuburkan, hanya terdapat sehelai selendang untuknya; telah dihamparkan bagi kami dunia seluas-luasnya, telah diberikan pula kepada kami hasil sebanyak-banyaknya. Sungguh, kami khawatir telah didahulukan pahala kebaikan kami."
Abdurrahman bin Auf sering kali menangis jika teringat akan hartanya. Ia takut hartanya akan memberatkan dan menjegal dirinya kelak di hadapan Allah SAW. Padahal, ia tidak pernah mengambil harta yang haram sedikit pun.
Pada kisah yang lain, diceritakan ketika beberapa sahabat sedang berkumpul di rumah Abdurrahman bin Auf. Saat jamuan terhidang di meja, seketika itu juga ia menangis.
Melihat kejadian yang tiba-tiba tersebut kemudian para sahabat terkejut. Mereka pun bertanya, "Kenapa kau menangis, wahai Abdurrahman?"
Abdurrahman bin Auf tidak bisa segera menjawab lantaran sedang menangis tersedu-sedu larut dalam kesedihan. Para sahabatnya memang mengenal Abdurrahman sebagai pribadi yang lembut hati.
BACA JUGA:Terdaftar di OJK, Ini Pinjol yang Berikan Limit Tinggi di Awal Pinjaman Hingga Rp50 Juta