NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Daerah dingin di pulau Jawa ini cukup unik. Bayangkan, ada sebutan ‘Kampung Siri’ lantaran maraknya praktik nikah di bawah tangan.
Ada pula istilah ‘Kampung Janda’ yang kerap dijadikan pilihan mencari janda muda ataupun wanita bersuami yang mau dijadikan istri simpanan.
Seperti yang terjadi di Kampung Gunungbatu, Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur. Lokasinya berbatasan langsung dengan Jonggol dan Cianjur.
Di balik dingin dan tenangnya kampung, wilayah ini menyediakan banyak janda yang kerap dijadikan istri siri. Proses perkawinan yang sangat mudah dan wilayahnya yang jauh dari pusat kota, menjadikan mereka leluasa tanpa khawatir tercium masyarakat luas.
BACA JUGA:9 Kisah Cinta Romantis Melegenda, Diantaranya Romeo and Juliet serta Shah Jahan-Mumtaz Mahal
“Awal mula disebut Kampung Janda karena ada beberapa pejabat dan orang kaya kawin dengan perempuan di sini untuk dijadikan istri muda atau istri simpanan. Mereka juga diberikan fasilitas seperti rumah, mobil dan tempat usaha,” kata, AN (41).
Tak hanya itu, pengiklan jasa nikah instan juga banyak membuka tarif dengan proses mudah dan sesuai kaidah agama. Seperti jasa yang disediakan di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dan sejumlah wilayah sekitar Bogor.
Sebut saja Ika, penyedia jasa nikah siri. Ia mengklaim jika pelaksanaan pernikahan bisa di mana saja, tergantung keinginan calon mempelai.
“Saya jamin kerahasiaannya. Wali dan saksi sudah cukup menjadi syarat sah nikah sesuai syariat agama. Nanti dapat sertifikat nikah,” ujarnya.
BACA JUGA:Baca Surat Ar Rahman, Dijauhkan dari Kesulitan Hidup dan Mendapat Pahala Seperti Syahid
Baginya, tidak ada syarat khusus untuk nikah siri. Bahkan, dia tak perlu mengetahui status calon mempelai yang akan dinikahkan.
“Kalau boleh, ya, tunjukkan KTP. Tidak pun, tak apa-apa. Tarifnya cukup Rp2,5 juta,” terangnya.
Tak hanya itu, di Kampung Wangun 3 Cileungsi, Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang juga terkenal dengan sebutan Kampung Siri. Hampir di setiap RT di kampung ini, banyak ditemukan wanita usia dini berusia 15 tahun telah menikah. Bahkan ada juga yang telah menjadi janda.
Rata-rata para wanita tersebut dinikahkan sejak lulus SD atau SMP.
“Kalau di sini, wanitanya rata-rata dinikahkan di umur 15-17 tahun dan sudah menjadi budaya,” ujar warga setempat.