Mengenal tradisi unik yang terjadi di Suku Himba Afrika atau yang biasa dikenal dengan suku Merah, dari mulai tawari begini begitu ke tamu hingga fakta tidak pernah mandi. Beberapa suku di Afrika, seperti salah satunya adalah Suku Himba masih menghormati dan hidup sesuai dengan tradisi nenek moyang mereka dari turun temurun.
Suku himba atau yang biasa dikenal sebagai suku merah adalah sekumpulan manusia primitif yang hidup di Namibia Utara, sebuah negara di Afrika bagian selatan.
BACA JUGA:6 Suku Ini Punya Ilmu Sihir Paling Ganas, Nomor 4 Bisa Menyerang Bagian Vital Manusia
Suku Himba diketahui mengadaptasi kehidupan semi nomaden terutama pada abad ke-19 kala Namibia terus menerus dilanda sebuah wabah yang menyerang sapi.
Di mana mengakibatkan sebagian ternak pun mati hingga terjadilah krisis pangan, suku ini pun pindah ke selatan dan menjelajahi berbagai daerah untuk bertahan hidup.
Namun beberapa anggota memutuskan tinggal di saat itulah terjadi perpecahan dalam suku dan muncullah Suku Himba. Wanita dari suku ini dipercaya sebagai suku yang paling indah di seluruh Afrika, yang memiliki popularitas hingga 50.000 jiwa.
Wanita di suku Himba memiliki kebiasaan unik, mereka dikenal sebagai suku yang tidak pernah mandi dengan air.
Hal itu lantaran mereka tinggal di lingkungan yang paling ekstrim dengan iklim gurun yang membuat wilayahnya sangat kekurangan air. Suku Himba mengganti air dengan mengoleskan tubuh mereka dengan Otjize dan mandi asap.
Para wanita suku Himba akhirnya menggunakan bahan khusus untuk membersihkan diri serta mencegah kotoran masuk. Mereka menggunakan otjize, pasta mentega, lemak dan oker merah, yang kadang-kadang beraroma resin aromatik ke badan mereka.
Pun demikian dengan rambut-rambut para wanita dari suku ini yang juga menggunakan bahan tersebut untuk membersihkan diri dari semua kotoran.
Jadi bukan hal yang aneh kalau penampilan mereka dianggap eksotis oleh sebagian orang.
Mungkin benar kalau bahan-bahan yang digunakan oleh suku Himba ini dianggap berhasil menjaga kebersihan mereka.
Hubungan antara penampilan mereka yang unik dengan status sosial.
Umumnya para wanita yang sudah menikah melumuri dirinya dan rambut dengan bahan tersebut.
Nantinya rambutnya sendiri di kepang dengan banyak untuk mereka yang sudah menikah. Sebaliknya, yang masih lajang nantinya mengepang rambutnya hanya menjadi dua.