Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, Farzian mengatakan Muatan Lokal tentang Surat Ulu ini, pihaknya secara bertahap akan menerapkannya di sejumlah sekolah dasar hingga SMP.
"Iya kita secara bertahap mulai mengenalkan aksara Surat Ulu ke seluruh SD dan SMP, jadi Perbup bisa saja menyusul karena SDM atau guru harus disiapkan betul, tidak hanya dari kalangan guru, namun juga melibatkan Badan Musyawarah Adat dan lainnya," ujar Farzian.
Sementara itu, Surat Ulu merupakan aksara asli khas yang dimiliki suku Serawai yang ada di Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Remaja Surabaya Ini Dicambuk dan Ditusuk Senjata Tajam Hingga Pingsan, Pelakunya Belasan Orang
Menurut keterangan Tri Latifah Sari, guru SMPN 20 Seluma yang mengajar aksara Surat Ulu ini, Sejarah Surat Ulu dahulunya merupakan tulisan kuno yang dipergunakan dimasa kerajaan Sriwijaya di wilayah Sumatera Selatan yang terbagi menjadi Besema, Serawai, Rejang, dan Pasemah.
"Surat Ulu ini mulai muncul dan diperkenalkan kembali oleh Mervyn A. Jaspan, seorang Antropolog asal Inggris pada tahun 1926-1975, dalam bukunya berjudul Folk Literature of South Sumatera," terang Tri Latifah Sari.
Selain itu, diungkapkan Itmam Jalbi selaku anggota Kelompok Kepakaran dan layanan profesional Pelindungan dan Pemodernan KKLP dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Riset dan Teknologi menuturkan, tujuan peninjauan revitalisasi bahasa ini di SD Negeri 156 Seluma sebagai pilot projek Surat Ulu yang mulai dikembangkan.