Kisah Perang Saudara di Kerajaan Indonesia, Pemicunya Ada Antara Menantu dan Putra Raja

Senin 11-09-2023,22:15 WIB
Reporter : Tim

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Perang saudara merujuk pada perseteruan antara dua pihak yang bukan merupakan kubu berlawanan, melainkan sekutu atau saudara. 

Perang ini terjadi karena banyak faktor, mulai dari perebutan kekuasaan hingga perbedaan ideologi yang akhirnya menciptakan bentrok.

Kebanyakan perang saudara terjadi dalam sebuah entitas politik. Namun peristiwa perang saudara sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu ketika Nusantara masih berbentuk kerajaan.

 

BACA JUGA:Sumpah Serapah Kebo Iwa Patih Kerajaan Bali, Nusantara Dijajah oleh Bangsa Kulit Putih

 

Ini adalah kisah perang saudara yang pernah terjadi di kerajaan-kerajaan Indonesia:

 

1. Perang Panjalu Kediri vs Janggala

 

Peristiwa Perang antara Panjalu dan Kediri dilatarbelakangi perebutan kekuasaan atas takhta Kahuripan. Pada saat itu, Raja Airlangga (1009 – 1042) yang memimpin kerajaan Kahuripan ingin mewariskan tahta pada sang putri makhota, Sanggramawijaya Tunggadewi.

Tapi, Tunggadewi lebih memilih menempa ilmu batiniah dengan bertapa ketimbang menjadi seorang ratu. Atas saran dari Mpu Bharada, Raja Airlangga membagi Kahuripan menjadi dua kerajaan yakni Kerajaan Kadiri di Daha, dan Kerajaan Jenggala yang ada di Kahuripan.

Takhta dua kerajaan tersebut masing-masing diberikan kepada dua putra Airlangga, Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Samarawijaya berkuasa di Kadiri sedangkan Jenggala dipimpin oleh Garasakan. Namun, sejak kecil Samarawijaya dan Garasakan selalu berselisih.

Mereka saling bersaing untuk memperebutkan kekuasaan. Dan persaingan tersebut semakin memuncak saat Airlangga wafat. Seperti yang ditulis R. Moh Ali S.S. dalam buku Perdjuangan Feodal Indonesia, Daha dan Jenggala bertempur.

Perang antara Panjalu dan Jenggala diceritakan dalam Prasasti Turun Hyang (1044) oleh Raja Jenggala Mapanji Garasakan. Selain itu, ada pula Prasasti Ngantang yang bertuliskan Panjalu Jayati atau “Panjalu Menang”. Perang saudara yang berlangsung selama 60 tahun ini memang berakhir dimenangkan oleh Kerajaan Panjalu. Dari situlah, Kerajaan Panjalu atau Kadiri sepenuhnya berkuasa.

Kategori :