Pasukan Tengkorak, Satuan Elite yang Ditakuti, Menumpas DI/TII Sampai Kepung Sarang OPM

Selasa 12-09-2023,23:13 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Peningkatan Kualitas 

 

Seiring perjalanan waktu, kemampuan pasukan ini terus diasah dan ditingkatkan dengan beragam latihan. Dari infanteri reguler, skill dikhususkan pada lintas udara atau Linud. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar Para di Batujajar, pada 20 Mei 1966 nama Batalyon menjadi sebagai Yonif Linud 305/Tengkorak Brigif 17 Linud Kujang, Kodam VI/Siliwangi.

Setahun kemudian, pasukan menempuh pendidikan raider di Kompleks Cititis, Garut. Pada 20 Januari 1968, Yonif Linud 305/Tengkorak menjadapat julukan Kujang Raider. 

BACA JUGA:Limit Awal Pinjaman Rp50 Juta, Pinjol Resmi OJK Bunga Super Rendah

Raider merupakan salah satu pasukan elite TNI AD. Setiap prajurit Raider wajib punya kemampuan operasi di semua medan seperti kota, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan udara. 

Setiap prajurit Raider menguasai 3 kemampuan yakni, kemampuan sebagai pasukan antiteroris untuk pertempuran jarak dekat. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi, dan Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran panjang. 

Tahun 1975, markas batalyon berpindah dari Garut ke Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Pada 2015 lalu, sebanyak personel Yonif Linud 305/Tengkorak kembali melangsungkan kegiatan latihan Raider di Pusdikpassus, Batujajar, Bandung. Berdasarkan Peraturan KSAD Nomor 55 Tahun 2016, Yonif Linud 305 / Tengkorak menjadi Yonif Para Rider 305/Tengkorak.

 

Pengalamaan Tugas 

 

Sepanjang sejarahnya, pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak telah kenyang dalam pengalaman tempur. 

Sejak perang kemerdekaan melawan upaya kembalinya Belanda menguasai Indonesia, Pasukan Tengkorak juga menghadapi berbagai pemberontakan di dalam negeri. 

BACA JUGA:Modus Pinjol Ilegal Langsung Transfer Uang ke Rekening Korban, Ini 4 Tips Mengatasinya

Pasukan Tengkorak terlibat dalam operasi penumpasan DI/TII dan penyelamatan Panji SIliwangi pada 1949, juga Operasi PRRI/Permesta pada 1950, Operasi Dwikora pada 1964-1965, penumpasan G30S/PKI tahun 1965, penumpasan PGRS PARAKU Kalbar tahun 1968, hingga penumpasan Gerakan Aceh Merdeka pada 2002. 

Pasukan Tengkorak juga dikirim ke Timor Timur dalam Operasi Seroja. Pasukan bertugas pada 1976-1977, 1980-1981, 1986-1987, dan 1994-1995 sebelum akhirnya lepas dari Indonesia pada 1999. 

Kategori :