Kisah Jenderal Soedirman, Selalu Menjaga Wudhu Saat Berperang, Punya 3 Julukan dan 3 Jimat

Rabu 13-09-2023,17:22 WIB
Reporter : Tim liputan

Ketika mengenyam pendidikan di sekolah, Soedirman termasuk murid yang cerdas. Ia mengikuti pelajaran dengan antusias, baik itu tentang sejarah dunia, kebangsaan, bahasa, termasuk pula agama Islam.

Dalam pelajaran agama, Soedirman sangat tekun mengikuti. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai pribadi yang dekat dengan agama dan taat beribadah. Karenanya, Soedirman pun mendapat julukan Kaji atau Haji.

Soedirman merupakan kader Muhammadiyah. Ia aktif di Hizbul Wathan, organisasi kepanduan Muhammadiyah, hingga memimpin Hizbul Wathan cabang Cilacap. Ia juga termasuk aktivis Pemuda Muhammadiyah.

 

3 Jimat Jenderal Sudirman Saat Melawan Penjajah

 

Namanya selalu dikenang. Jenderal Sudirman adalah salah satu pahlawan yang dicintai dan dikagumi dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia adalah pemimpin tertinggi pertama dalam sejarah kemiliteran Indonesia yang memilih masuk hutan dan bergerilya dalam memimpin perlawanan terhadap militer Belanda yang hendak merebut kemerdekaan.

Sosok Jendral Sudirman pemimpin berkarisma besar yang rela berkorban memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Tentu banyak peristiwa yang dialami oleh Jenderal Sudirman. Ia berjuang tanpa ada rasa takut sedikitpun. Salah satu kisahnya yaitu saat Jenderal Sudirman dan pasukannya sedang melakukan perang gerilya pada tahun 1948.

Peristiwa itu menjadi sejarah, karena kala itu Jenderal Sudirman berhasil mengecoh Belanda yang berusaha menangkapnya.

Bahkan diduga Sang Jenderal disebut memiliki jimat yang ampuh untuk melindungi dirinya dari serangan agresi Belanda. Apakah benar Sang Jenderal pejuang kemerdekaan itu memiliki jimat?

Dilansir dari kanal Youtube Matahatipemuda, berikut kisah kesaktian dan jimat yang dimiliki Jenderal Sudirman.

Disaat Indonesia kembali didatangi oleh pasukan Belanda pada tanggal 19 Desember 1948. Saat itu Belanda mulai menyerang pangkalan udara Maguwo di Kota Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibukota Indonesia.

Mereka berhasil menguasai Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Karena Belanda terus-menerus melakukan serangan pada tanggal 22 Desember 1948, Jenderal Sudirman memutuskan untuk meninggalkan Kota Yogyakarta untuk memulai perang gerilya.

BACA JUGA:Pinjol Resmi OJK, Ini 5 Langkah Mudah Pinjam Rp20 Juta di Tunaiku Langsung Cair

Kategori :