Sang pemiliknya ketika itu, pada tahun 1942 memilih pulang ke negara asalnya Belanda, karena suasana Kota Medan tidak lagi kondusif.
Pasca ditinggalkan pemiliknya, Gedung Warenhuis sempat beberapa kali berubah fungsi. Gedung ini pernah menjadi kantor departemen tenaga kerja.
Kemudian gedung ini ditinggalkan lagi hingga akhirnya terbengkalai. Pada tahun 2013, Gedung Warenhuis sempat terbakar. Setelah kejadian ini, gedung ini dijadikan para pedagang sebagai tempat tinggal.
BACA JUGA:Pengguna Pemula, Begini Cara Mudah Gunakan Shopee PayLater
Tidak hanya itu, ada pula organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang menjadikan gedung ini sebagai sekretariat.
Gedung Warenhuis ini menjadi saksi bisu jika sebelum kemerdekaan wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Utara telah memainkan peranan penting. Pada tahun 1918, Kota Medan disebut sebagai pusat bisnis sehingga banyak pengusaha dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri, bertemu di Kota Medan.
Kemudian di Kota Medan sejak dahulu juga tinggal masyarakat keturunan Arab, India hingga Tionghoa. Semuanya melebur dengan warga pribumi. Mereka menetap dan mencari penghidupan di Kota Medan.
Sekarang, setelah berusia lebih dari 100 tahun, Gedung Warenhuis ini masih berdiri. Walaupun kondisinya tidak terawat, namun Pemerintah Kota Medan sudah berkomitmen untuk melakukan pemugaran.
Walikota Medan, Bobby Nasution menginginkan gedung ini direvitalisasi namun tidak menghilangkan bentuk asli bangunannya.