“Pertama adalah rezeki yang mutlak dicari dengan ikhtiar atau usaha. Anda berdagang, berbisnis, menjadi karyawan, dan sebagainya,” kata Ustadz yang biasa disapa UAH ini.
BACA JUGA:Bisa Cair Rp10 Juta Lewat Blu by BCA Digital, Pinjaman Tanpa Agunan
Hal ini disesuai dengan keterangan di Surat An Najm ayat 39. Disebutkan bahwa manusia hanya memperoleh atas apa yang ia usahakan.
Dalam bekerja, kata dia, harus mengikuti tuntunan agama. Seperti makan dari rezeki yang zat dan caranya halal (Al Baqarah: 168), selalu berbuat baik dan bertakwa (Ali Imran: 172), dan mengharap berkah dengan menjaga iman dan takwa (Al A’raf: 96).
Dari semua itu kunci utamanya, kata UAH, ada di Surat Al Isra ayat 76 – 82. Yaitu melaksanakan shalat tahajud.
“Karena tahajud ini rahasia kekayaan para sahabat Nabi yang konglomerat. Seperti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, bahkan Abu Bakar,” kata UAH.
Rahasia lain agar rezeki terus mengalir selain berusaha adalah bersyukur. “Ada rezeki yang akan turun itu karena kita bersyukur,” sambung UAH.
Hal itu tertuang dalam Surat Ibrahim ayat 7. Siapa saja yang bersyukur, maka nikmat dan rezekinya pasti ditambah.
Bentuknya adalah zakat (At Taubah: 103) dan sedekah (Al Baqarah 172). “Banyak orang mengira kalau harta kita keluarkan untuk zakat dan sedekah itu hilang. Padahal itu hanya cara Allah mau menambah rezeki kita, tapi kita yang tidak mau,” tegasnya.