Dikira UFO Terbang di Langit Seluma Bengkulu, Warga Sempat Kaget, Ternyata ini...

Minggu 17-09-2023,08:39 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Purnama Sakti

 

"Kalau malam kan gak kepanasan, lihat layangan lebih cantik dimalam hari karena terlihat lampu LED yang menyala terang," ujar Fajar.

 

Hal serupa juga diutarakan Nurman (16), ia lebih biasa memainkan layangan pada malam hari hingga dini hari, ketika baterai lampu LED-nya telah habis.

 

"Lebih asyik aja mas kalau main layangan pada malam hari, biasanya sampai jam 12 malam mas, baru saya turunkan," terang Nurman.

BACA JUGA:Ada Dua Kerangka Alien di Meksiko, Benarkah Demikian?

 

Lain halnya dengan Halim (22), selain telah menerbangkan tiga layangannya sekaligus pada malam hari, ia masih sempat-sempatnya lembur sembari membuat layangan yang akan ikut dilombakan pada tanggal 1 Oktober mendatang di Desa Purbosari Kecamatan Seluma Barat.

 

"Layangannya sudah saya ikat, ini sambil lembur buat layangan lagi mas, mau buat persiapan lomba layangan di Desa Purbosari tanggal 1 Oktober nanti," tutur Halim.

BACA JUGA:Cara Daftar Kartu Keluarga Sejahtera, yang Belum Dapat Bansos PKH dan BPNT Ikuti Langkahnya di Sini

 

Untuk membuat 1 layangan model kelelawar, setidaknya ia merogoh koceknya lebih dari Rp 100 ribu untuk membeli tali, seperangkat lampu LED, beserta kertas atau plastiknya. Sedangkan buluh bambunya ia ambil di kebunnya sendiri.

BACA JUGA:Link DANA Kaget 17 September, Dapat Saldo DANA Graris Ratusan Ribu

 

Kategori :