Kisah saat Ka’bah Diserang, Sebelum Dihancurkan Burung Ababil, Gajah Raja Abrahah sudah Menujukan Firasat

Kamis 21-09-2023,10:41 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Dalam sejarah Islam, salah satunya upaya menghancurkan ka’bah yang dilakukan seorang raja bernama Abrahah dan pasukannya.  

Namun kesombongan sang raja yang ingin melawan takdir Allah SWT, hancur berantakan hanya karena gerombolan burung. Peristiwa yang dikenal tahun gajah ini, bertepatan saat lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Dalam peristiwa ini, dikisahkan Abrahah menyerang Ka’bah di Kota Mekah dengan menggunakan pasukan bergajah. Oleh karena itu, tahun tersebut disebut dengan tahun gajah atau ‘aam fiil. Kisah ini diperkirakan terjadi pada tahun 570 atau 571 Masehi.

Raja Abrahah mulanya adalah perwira dari komando Aryath di Habasyah yang sekarang dikenal dengan Ethiopia. Setelah mengalahkan Dzu Nuwas, Raja Dinasti Himyar, Aryath dinobatkan menjadi penguasa Yaman. 

BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele, Ini Tips Postur Berboncengan yang Aman dan Nyaman Saat Berkendara

Oleh karena sikapnya yang otoriter dan dianggap tidak adil, terjadilah pemberontakan yang dipimpin oleh Abrahah. Setelah kematian Aryath, Abrahah kemudian diangkat menjadi penguasa di Yaman. 

Keinginan Abrahah untuk menyerang dan juga menghancurkan Ka’bah terjadi setelah beberapa tahun ia menjadi penguasa Yaman. Ada dua hal yang melatarbelakangi keinginan Abharah untuk mengahancurkan Mekah, yakni faktor agama dan juga ekonomi.

Dari segi agama, Abrahah dikisahkan tidak suka atau tidak terima dengan dijadikannya Ka’bah sebagai kiblat dari agama Islam. Lebih dari itu, Ka’bah seringkali dikunjungi untuk ritual ibadah haji. 

Sebagai pembela ajaran Kristen, Abrahah ingin mengubah kiblat keagamaan tersebut dari kota Mekah ke Yaman dan menjadikan masyarakat Arab menjadi kristen.

Kemudian dari segi ekonomi, sebagai pusat keagamaan, tentu saja Kota Mekah menjadi destinasi utama yang kerap dikunjungi oleh umat Islam. Hal tersebut memberi kesempatan bagi pedagang-pedagang untuk menjajakan jualannya. 

Namun Abrahah memiliki keinginan untuk mengubah pusat perdagangan tersebut ke Yaman.

Dengan kedua alasan tersebut, Abrahah membangun sebuah gereja di Yaman. Mengetahui hal tersebut, kebencian Bangsa Arab dan juga Qahthan kepada Abrahah semakin bertambah. 

BACA JUGA:Mungkin ini Satu-satunya Pencuri yang Aneh, Aksinya Membuat Pemilik Rumah Mengelus Dada

Mereka kemudian menghancurkan gereja tersebut. Penghancuran gereja tersebut kemudian disinyalir menjadi alasan Abrahah kemudian ingin menghancurkan Ka’bah.

Abrahah mendengar bahwa gereja yang ia bangun dihancurkan oleh Bangsa Arab dan juga Qahthan. Ia pun berencana membalas dendam dengan mengahancurkan Ka’bah. 

Kategori :