7 Wanita Suku Pedalaman yang Disegani Karena Sakti, 3 Masih Hidup Diantaranya Pawang Hujan

Kamis 21-09-2023,16:48 WIB
Reporter : Tim liputan

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Beberapa wilayah Indonesia masih kental dengan nuansa mistis dan ilmu klenik. Walaupun didominasi para pria, nyatanya tak sedikit wanita yang memiliki kesaktian hebat hingga disegani.

Sejumlah wilayah ini memiliki wanita yang dianggap punya kesaktian pada masanya. Berikut ini 7 wanita suku pedalaman Indonesia yang disegani karena memiliki kesaktian. 

1. Nyai Belau

Dinamakan Nyai Belau, karena memiliki rambut yang panjang, dalam bahasa suku Dayak artinya rambut.

Konon Nyai Belau berasal dari daerah Teweh, yang mulanya bertapa untuk memohon petunjuk kepada Tuhan penguasa alam tentang keberadaan anaknya.

Di tengah pertapaan itu, ia bertemu seorang nenek yang memberitahu kalau anaknya sudah mati dikayau atau dipenggal. Nenek itu kemudian menurunkan ilmu kanuragan, serta sebuah selendang sakti kepada Nyai Belau.

BACA JUGA:Perburuan Harta Karun Nabi Sulaiman, Tidak hanya Emas, Ada Benda Lain yang Lebih Berharga

Setelah kembali ke rumah, Nyai Belau yang marah mengajak suami keluarga hingga prajuritnya untuk membalas kematian anaknya. Nyai Belau pun bertemu Antang dan memintanya untuk meminta maaf.

Tapi Antang justru mengindahkan hal tersebut, dan menyerang Nyai Belau. Pertempuran tak terhindarkan, di akhir pertarungan Antang meninggal dunia usai terkena sabetan selendang sakti Nyai Belau.

2. Mpok Poris 

Sosok wanita sakti yang namanya menjadi nama kelurahan di Cipondoh, Tangerang. Dulunya Mpok Poris merupakan sosok jawara yang jago silat keturunan suku Betawi.

Cerita di mulai tahun 1900-an, kala itu rakyat Tangerang dihadapkan dengan masalah gagal panen karena kemarau berkepanjangan.

Saat kondisi yang begitu pelik, para tuan tanah yang sejalur dengan Belanda, menetapkan pajak yang tinggi dan mencekik masyarakat.

BACA JUGA:Lagu Satu Ini Punya Arti Khusus Bagi Rhoma Irama, Bahkan Sering Menangis saat Membawakannya

Mpok Poris merasa iba melihat penderitaan rakyat, ia kemudian belajar ilmu kesaktian demi melawan penjajah kolonial.

Kategori :