Dua tahun setelah Classic Legend terbentuk dan telah memperoleh hak merek Jawa di pasar India dan ASEAN, motor ikonik ini menjalani debut comeback di India.
Classic Legend merupakan sebuah usaha yang dipelopori oleh Anand Mahindra, Anupam Thareja, dan Boman Irani. Mahindra adalah pemegang saham mayoritas, sebesar 60 persen. Pengambilan alih ini dilakukan Mahindra setelah melihat penjualan yang tak stabil dari divisi roda duanya.
BACA JUGA:Obat Awet Muda dari Nabi Muhammad, Nomor 3 Bikin Orang Lain Betah
Sementara sepeda motor baru Jawa ini dikembangkan dengan masukan dari berbagai tim ahli internasional, tentu juga dari tim Indian Classic Legend, dan siap diproduksi di pabrik Pithampur milik Mahindra di India. Jawa juga disebut akan menggunakan "baju" dan aksesori yang menarik, seperti dilansir dari Autocar India.
Sepeda Motor
Seperti dibahas sebelumnya, nama Jawa bukanlah mewakili suku, bahasa, ataupun nama pulau. Ini adalah sebuah sepeda motor.
Menandai comeback-nya, Jawa langsung merilis 3 sepeda motor, Jawa, Jawa Forty-Two, dan Jawa Perak. Pabrikan percaya bahwa ini adalah sepeda motor yang akan disukai oleh para loyalisnya, sebab terinspirasi oleh varian terpopuler Jawa, 250 Tipe A.
Sementara Jawa Forty-Two adalah varian dengan tampilan yang lebih modern dan urban dengan elemen matte-black yang menggantikan beberapa krom. Lampu bulat retro dengan kluster instrumen membuatnya terlihat lebih keren. Forty-Two menawarkan harga yang lebih terjangkau.
Kemudian Jawa Perak memiliki gaya yang sedikit berbeda dari kedua saudaranya. Bergaya bobber, Perak lebih panjang dan rendah. Perak juga membuang semua sentuhan krom dan digantikan oleh matte-black.
Perak hadir dengan konfigurasi single-seater dan fitur toolbox yang sangat berbeda. Elemen styling bobber seperti kursi mengambang, kaca spion, fender, dan knalpot tumpul melengkapi gaya Perak.
BACA JUGA:10 Amalan Ini Pahalanya Sampai Kiamat, Penuntun Manusia Menuju Surga
Tenaga
Jawa dan Jawa forty-Two menggunakan mesin 293cc satu silinder berpendingin cairan DOHC yang menghembuskan tenaga 27 hp dan torsi 28 Nm. Tapi Jawa Perak menggunakan mesin 334cc satu silinder berpendingin cairan DOHC yang lebih besar dan tenaga yang lebih besar, 30 hp dan torsi 31 Nm. Kedua mesin ini dikawinkan dengan girboks 6-percepatan.
Mesin Jawa dan Forty-Two hidup sebagai mesin Mojo, Classic Legend mengklaim bahwa itu akan menjadi pemain yang lebih baik. Perlu juga dicatat bahwa Mojo memiliki berat yang lebih. Rasio power-to-weight yang lebih tinggi kemungkinan akan memberikan akselerasi 0-100 kpj lebih cepat daripada Mojo. Mojo sendiri hanya butuh waktu kurang dari 10 detik untuk mencapai akselerasi 0-100 kpj.
Dengan demikian, diharapkan Jawa dan Forty-Two memiliki tingkat kinerja yang bisa berkompetisi dengan Royal Enfield.
Mesin Jawa Perak jelas akan lebih kuat. Tapi Perak hingga kini masih dalam tahap pengembangan. Rencananya motor bergaya bobber ini akan mengaspal akhir 2019.