NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Sholat berjamaah mendapat kedudukan yang tinggi di dalam agama Islam. Karenanya setiap umat diminta untuk menunaikan sholat berjamaah.
Tidak hanya sekadar pahala yang lebih banyak dibanding sholat sendirian, sholat berjamaah juga mengandung banyak nilai positif lainnya.
Namun terkadang ada makmum yang menggerutu dalam hati karena imam sholatnya membaca ayat yang panjang.
Seperti diketahui Islam itu agama yang indah. Penuh cinta dan kasih sayang. Islam tidak ingin membuat pemeluknya kesulitan. Hal itu tercermin dalam pelbagai ajaran yang ada dalam Islam. Pun dicontohkan langsung oleh Nabi.
BACA JUGA:Ajukan Pinjaman Online Rp10 Juta di Tunaiku, Cicilan Per Bulan Cuma Segini, Yakin Gak Mau?
Dalam masalah ibadah wajib sholat, Nabi pernah menegur sahabat Muadz bin Jabal, sebagai imam sholat jamaah. Pasalnya, membuat para makmum menggerutu dikarenakan membaca surah yang terlalu panjang.
Para sahabat lain yang jadi makmum kesusahan, disebabkan masih ada aktivitas lain selain shaat. Pun dalam jamaah masih ada orangtua yang sudah lanjut usia. Sehingga akan membuatnya kapayahan berdiri terlalu lama. Teguran Nabi terhadap Muadz bin Jabal itu termaktub dalam sebuah hadis shahih yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Yang bersumber dari Jabir bin Abdillah. Berikut kutipan sabda Nabi;
BACA JUGA:Menyesal Baru Tahu, Ternyata Lazada PayLater Bisa Ajukan Pinjam Uang Rp10 Juta
أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ يُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَأْتِي قَوْمَهُ فَيُصَلِّي بِهِمْ الصَّلَاةَ فَقَرَأَ بِهِمْ الْبَقَرَةَ قَالَ فَتَجَوَّزَ رَجُلٌ فَصَلَّى صَلَاةً خَفِيفَةً فَبَلَغَ ذَلِكَ مُعَاذًا فَقَالَ إِنَّهُ مُنَافِقٌ فَبَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا قَوْمٌ نَعْمَلُ بِأَيْدِينَا وَنَسْقِي بِنَوَاضِحِنَا وَإِنَّ مُعَاذًا صَلَّى بِنَا الْبَارِحَةَ فَقَرَأَ الْبَقَرَةَ فَتَجَوَّزْتُ فَزَعَمَ أَنِّي مُنَافِقٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مُعَاذُ أَفَتَّانٌ أَنْتَ ثَلَاثًا اقْرَأْ وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَنَحْوَهَا
Sesungguhnya Muaz bin Jabal pernah sholat (di belakang) Rasulullah Saw, kemudian dia kembali ke kaumnya untuk mengimami sholat bersama mereka dengan membaca surah Al-Baqarah.
Jabir melanjutkan kisahnya; ‘Maka seorang laki-laki pun keluar (dari shaf) lalu ia sholat dengan sholat yang agak ringan dan ternyata hal itu sampai kepada Muaz seraya berujar, ‘Sesungguhnya dia adalah seorang munafik.’
BACA JUGA:Teror DC Pinjol Memang Bikin Resah, Begini Cara Jitu Menghilangkan Jejak dari DC Pinjol
Ketika ucapan Muaz sampai pada laki-laki tersebut, laki-laki itu langsung mendatangi Nabi Saw sambil berkata; ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah kaum yang memiliki pekerjaan untuk menyiram ladang, sementara semalam Muaz sholat mengimami kami dengan membaca surat Al-Baqarah, hingga saya keluar dari shaf, lalu dia mengiraku seorang munafik.’
Nabi Saw bersabda; ‘Wahai Muaz, apakah kamu hendak membuat fitnah?’ Beliau mengucapkannya tiga kali. ‘Bacalah surah ‘Was syamsi wa dhuhaha dan sabbihisma rabbikal a’la atau yang serupa dengannya.’
Hadis ini menunjukkan betapa Nabi tidak ingin memberatkan dan menyusahkan umatnya. Lebih jauh lagi, Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Fath al Bāri Syarah Shahīh al Bukhāri, mengomentari bahwa hadis ini menjadi dasar bolehnya seorang makmum berpisah dari jamaah, ketika imam membaca surah terlalu panjang.