Ayah dan ibu harus bekerja sama untuk berkomitmen untuk membatasi anak bermain game. Beritahu pada anak bahwa mereka harus tahu batasan dan aturan dalam bermain game online.
Menerapkan komitmen supaya anak-anak terlepas dari hal-hal adiktif tentu tidak melulu dengan cara yang kasar atau menggunakan kekerasan.
Pilih perlakuan yang nyaman selama masa transisi sehingga anak-anak tidak merasa kesenangannya dirampas begitu saja.
3. Orang tua harus punya kegiatan alternatif
Selama membatasi aturan bermain game online pada anak, orang tua juga harus mempersiapkan permainan alternatif yang sekiranya membuat anak senang dan teralihkan dari gadget.
Orang tua bisa memilih kegiatan yang memacu adrenalin anak, seperti outbound game, olahraga bersama anak, atau mengajak mereka belajar berkebun.
Kegiatan tersebut tidak hanya membantu mengalihkan pikiran dari game online, melainkan bisa mengubah rutinitas baru yang tidak biasa dari sebelumnya.
4. Menemani anak saat bermain game
Game online memang tidak selalu membahayakan pertumbuhan anak selama dalam pengawasan. Orang tua sangat perlu menemani mereka saat bermain game di gadget.
Dengan mendampingi anak-anak bermain game online, orang tua bisa menghindari anak dari permainan yang memiliki unsur kekerasan atau pornografi.
Pastikan anak Anda memilih permainan yang edukatif sebagai sarana pembelajaran yang mendidik tapi juga menghibur.
5. Memberikan konsekuensi
Orang tua harus tegas melakukan grounded atau memaksa anak supaya lepas dari gawai selama minimal 3 minggu hingga 3 bulan. Hal ini berguna untuk membentuk kebiasaan baru.
Apabila anak memerlukan gawai untuk keperluan sekolah, pastikan mereka hanya menggunakannya sesuai kebutuhan dan tidak membuka jendela game online atau lainnya.