BENGKULU, RBTV.COM - Utusan Khusus Presiden Seychelles Untuk Asean Nico Barito bersama Waka DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, mengunjungi sejumlah objek wisata maritim di Bengkulu. Salah satu ke Danau Gedang, serta salah satu objek wisata Benteng Marlborough.
Disampaikan Nico, Republik Seychelles merupakan negara kecil kepulauan di lautan hindia, dan sumber ekonomi berasal dari sektor wisata, kelautan dan sektor bisnis internasional.
BACA JUGA:Ini Destinasi Wisata di Bengkulu, Ada Pantai, Benteng dan Danau
Sama seperti Republik Seychelles Bengkulu juga memiliki potensi wisata dan ekonomi kemaritiman yang besar karena berhadapan langsung dengan lautan hindia.
Danau Gedang perlu ditambah fasilitas umum yang membuat nyaman wisatawan seperti mck hingga tempat sampah.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata di Rejang Lebong Saat Liburan Akhir Tahun
Selain itu kesadaran lingkungan terhadap pelaku usaha dan para pengunjung juga harus ditingkatkan, yakni kesadaran bersama menjaga kebersihan dan keindahan panorama objek wisata.
“kalau wisatawan bertambah, maka kesadaran lingkungan butuh ditambah. Pengadaan fasilitas umum seperti toilet,” Ujar Nico Barito
Waka DPD RI Sultan B. Najamudin berharap dengan kehadiran Nico Barito di Bengkulu ikut memajukan wisata terutama wisata maritim di Bengkulu.
BACA JUGA:Promosi Wisata Unggulan, Bupati Seluma Wacanakan Adventure Jelajah Alam Lubuk Resam
“Bengkulu punya prospek punya peluang terutama dari laut, namun butuh energi yang lumayan besar untuk menggarap sektor laut,” Ujar Sultan Najamudin
Ditambahkan Nico, melalui kunker ini dirinya membagikan berbagai ilmu tentang pengembangan ekonomi kemaritiman.
BACA JUGA:Liburan ke Kabawetan? Antisipasi Macet Lewat Rute Ini
Nico juga siap untuk memfasilitasi kerjasama dan kemitraan untuk percepatan pembangunan berbasis maritim di Bengkulu.
BACA JUGA:9 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Liburan Natal dan Tahun Baru
“Siap untuk berbagi pengalaman, Seychelles siap untuk berbagi jejaring kemitraan dan kerjasama untuk percepatan pembangunan berbasis ekonomi maritime di Bengkulu,” Ujar Nico Barito.
(Siska Harliana)