Suhu di dalam baterai naik dengan cepat, baterai dapat meledak karena tekanan yang meningkat.
Menyebabkan suhu naik perlahan, baterai bisa meleleh, dan cairan di dalamnya bisa bocor.
BACA JUGA:Bagi-bagi Saldo Gratis Rp100.000, Ini Link DANA Kaget 8 Oktober hanya Hitungan Menit Cair
Saat korsleting terjadi, tak butuh waktu lama untuk baterai untuk terbakar. Ketika baterai lithium-ion berada pada suhu yang cukup tinggi, bahan elektroda akan terurai dan melepaskan oksigen. Hal ini membuat pemanasan akan lebih cepat yang berakhir pada kemungkinan ledakan dan kebakaran.
Kejadian buruk tersebut tentu dapat dicegah dengan beberapa tahap penggunaan laptop yang baik dan sesuai prosedurnya.
2. Jangan biarkan laptop terus-menerus mengisi daya
Setelah baterai terisi penuh, cabut stekernya. Jika baterai menjadi panas, segera cabut laptop. Mematikan laptop secara langsung dari stop kontak listrik dengan baterai dilepas jika laptop berada di tempat semi permanen seperti kantor atau tempat kerja.
BACA JUGA:Kaya Manfaat, Ini Kegunaan Daun Jambu Biji untuk Kesehatan, Termasuk Kolesterol dan Diabetes
Jangan pula melepas baterai ketika komputer sedang hidup atau pada mode siaga juga tidur. Hal ini dapat membuat sistem rusak dan memungkinkan untuk merusak perangkat keras laptop. Serta memasukkan baterai ke dalam laptop yang sedang berjalan juga dapat merusak sistem. Jadi, melepas atau memasang kembali baterai, lakukan hanya saat laptop benar-benar mati atau hibernasi.
3. Saat menggunakan laptop, pastikan ventilasi tidak terhalang
Jangan pernah bekerja dengan laptop di atas bantal atau bantal. Jika memungkinkan, letakkan di atas dudukan yang ditinggikan yang memungkinkan banyak aliran udara. Juga, bersihkan ventilasi sesering mungkin dengan sekaleng udara bertekanan.
BACA JUGA:Air Galon dan Rebusan Air Keran Mana yang Lebih Sehat Diminum? Ternyata Ini Hasilnya
Selain hal di atas perlu juga untuk memperlakukan baterai laptop secara hati-hati, karena kerusakan fisik dapat menimbulkan risiko kebakaran yang lebih besar.