LEBONG, RBTVCAMKOHA – El Nino adalah salah satu fenomena terkait Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik.
BACA JUGA:Ancaman Kekeringan, 30 Persen Petani di Lebong Kesulitan Air
Fenomena El Nino ini mampu memicu dampak terhadap cuaca di wilayah yang terdampak. Termasuk wilayah Indonesia yang tak jarang terdampak oleh El Nino.
Mengutip laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk seperti di Indonesia.
BACA JUGA:Dicari Lulusan D3 atau S1 untuk Posisi Jabatan Admin Accounting
Dalam mengantisipasi El Nino yang diperkirakan sampai Februari 2024 mendatang, Bupati Lebong Kopli Ansori meminta kepada seluruh petani di Lebong untuk segera melakukan pengolahan lahan untuk musim tanam pertama.
Diakui Bupati Kopli, saat ini sekitar 30 persen petani di Lebong mengalami kesulitan air untuk melakukan pengolahan laha, Bupati meminta kepada petani untuk mencari sumber air baru agar areal persawahan yang mulai mengering bisa diolah.
BACA JUGA:Pinjam Rp6.000.000 di Blu by BCA Digital, Cicilan hanya Rp500 Ribuan, Berikut Syaratnya
Bupati juga telah meminta OPD terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan umum untuk melakukan pemantauan di lapangan terkait banyaknya keluhan petani terkait sumber air yang mengalami kekeringan.
Di sejumlah titik seperti Kecamatan Bingin Kuning dan Lebong Sakti/ Bupati telah meminta Dinas PUPR segera menuntaskan pembangunan irigasi. Hal ini demi mempermudah masuknya air ke areal persawahan warga.
BACA JUGA:Berani Galbay di Tunaiku? Ini Besaran Denda yang Harus Dibayarkan saat Pinjam Rp12.000.000
Diharapkan pada bulan November mendatang, petani di Lebong dipastikan bisa melakukan turun tanam pertama tahun 2024, sehingga pada bulan Januari ataupun Februari pada puncak El Nino ini, petani di Lebong sudah memasuki masa panen.
Sementara itu, pantauan di sejumlah titik persawahan, para petani saat ini mayoritas sedang melaksanakan musim Panen MT II.
BACA JUGA:Wow, Gaji Sopir Tamatan SMA di Perusahaan Ini Rp 20 Juta per Bulan, Satpamnya Rp 5,7 Juta
“Di Kabupaten Lebong sekarang ini sudah sekitar 30 persen itu terdampak dari kekeringan. Namun, kita mengacu sekarang ini yang masih ada potensi-potensi sumber air,” ujar Kopli Ansori.