Latin: Subḥānal-lażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī'ul-baṣīr(u)
BACA JUGA:Stop Pergaulan Bebas, Puluhan Warga di Daerah Ini Diduga Idap Sifilis dan Kencing Nanah
Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Ayat ini menerangkan tentang peristiwa Isra Miraj oleh Rasulullah SAW, yakni perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam ke Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa). Sementara Miraj yaitu perjalanan beliau dari Baitul Maqdis ke langit, menukil buku Isra'-Mi'raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar oleh Muhammad Ridha.
Masjid Al-Aqsa: Kiblat Pertama Umat Islam
Mahdy Saied Rezk Kerisem dalam bukunya menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama kaum muslim dalam sholat. Sebelum Rasul SAW beserta para sahabatnya hijrah ke Madinah, beliau mendirikan ibadah sholat dengan menghadap ke Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis.
BACA JUGA:Stop Pergaulan Bebas, Puluhan Warga di Daerah Ini Diduga Idap Sifilis dan Kencing Nanah
Bahkan 17 bulan setelah hijrah dan difardhukannya sholat lima waktu pada peristiwa Isra Miraj, beliau dan umat Islam kala itu masih mengarah ke Masjid Al-Aqsa di sholat mereka.
Dalam riwayat Bara bin Azib, ia berkata: "Kami mengerjakan sholat bersama Rasulullah SAW ke arah Baitul Maqdis (maksudnya sesudah hijrah) selama 16 bulan atau 17 bulan. Kemudian kami dialihkan ke arah Kakbah." (Muttafaq Alaih)
Barulah sesudah rentang waktu tersebut, Allah SWT memerintahkan untuk memindahkan kiblat ke Kakbah di Masjidilharam, kota Makkah. Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 144: