“Wahai saudaraku, sudahkah engkau mendengar kisah tentang Nabi Ayub?”
Laki-laki itu menjawab, “Iya, aku tahu kisahnya.”
Kemudian aku bertanya lagi, “Sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dalam urusan hartanya. Bagaimana keadaannya dalam menghadapi musibah itu?”
Ia menjawab, “Ia menghadapinya dengan sabar.”
Aku kembali bertanya, “Wahai saudaraku, Allah telah menguji Ayub dengan kefakiran. Bagaimana keadaannya?
BACA JUGA:Toren Air Mengeluarkan Bau Tak Sedap? Ini Cara Mudah Membersihkannya, Cuma Pakai Bahan Dapur
Ia menjawab, “Ia bersabar.”
Aku kembali bertanya, “Ia pun diuji dengan tewasnya semua anak-anaknya, bagaimana keadaannya?” Ia menjawab, “Ia tetap bersabar.”
Aku kembali bertanya, “Ia juga diuji dengan penyakit di badannya, bagaimana keadaannya?”
Ia menjawab dan balik bertanya, “Ia tetap bersabar. Sekarang katakan padaku di mana anakku?”
Kemudian aku berkata, “Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas, semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau”
Kemudian laki-laki pemilik kemah ini mengatakan, “Alhamdulillah, yang Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka.”
Kemudian ia menarik napas panjang lalu meninggal dunia. Aku pun membaringkannya di tangannya dan berpikir apa yang harus aku perbuat. Aku sendirian dan bagaimana aku mengurus jenazah ini. Kemudian aku tutupi dengan jubahku dan beberapa saat kemudian lewat empat orang laki-laki mengendarai kuda.
BACA JUGA:Penguasa Air Minum, Segini Biaya Franchise Isi Ulang Air Minum Biru, Peluang Usaha Menjanjikan?
Mereka berkata, “Wahai saudara, apa yang terjadi padamu?”
Kemudian aku pun menceritakan kepada mereka apa yang telah aku alami dan aku meminta bantuan kepada mereka untuk mengurus jenazah laki-laki ini.