Mereka bertanya, “Siapa dia?”
Lalu aku menjawab, “Aku juga tidak mengenalnya, dia dalam keadaan sakit dan memprihatinkan.”
Kemudian keempat laki-laki ini meminta untuk membuka penutup wajahnya, karena mungkin salah satu dari mereka mengenalnya.
BACA JUGA:Ingin Jadi Agen AQUA Galon? Modalnya Ternyata Hanya Segini, Bisa Untung Puluhan Juta per Bulan
Ketika aku membuka penutup wajahnya, tiba-tiba mereka tersentak, lalu mencium dan menangisinya, dan berkata, “Subhanallah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata yang selalu menunduk atas apa yang diharamkan Allah. Tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur”.
Aku pun bertanya, “Kalian kenal dengan laki-laki ini?” Mereka menjawab, “Engkau tidak mengenalnya?”
Aku menjawab bahwa aku tidak tahu siapa laki-laki ini. Kemudian mereka berkata, “Ini adalah Abu Qilabah, sahabat dari Ibnu Abbas. Laki-laki ini, pernah dimintai oleh khalifah untuk menjadi seorang hakim. Namun, ia menolak jabatan tersebut.”
Perlu diketahui bahwa jabatan hakim atau qadhi ini adalah suatu jabatan khusus, mereka akan mengatur hukum dan menentukan hukum di antara manusia. Ini merupakan jabatan yang mulia pada saat itu. Namun, Abu Qilabah menolaknya dan pergi ke wilayah Mesir hingga wafat dalam keadaan seperti ini.
BACA JUGA:Seharga Alphard, Ini 10 Air Mineral Termahal di Dunia, Kok Bisa Semahal Itu?
Kemudian Abdullah bin Muhammad bersama empat laki-laki tadi pun memandikan, mengkafani, dan menyolatkannya, sebelum akhirnya memakamkan beliau.
Dikatakan dalam kisah lain bahwa Abu Qilabah ini adalah sahabat Rasulullah terakhir pada masa itu, sehingga khalifah ingin menjadikannya seorang hakim.
Wallahu a’lam.
Tim liputan