NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Setiap manusia pasti pernah merasakan sedih. Bahkan perasaan sedih itu tidak sekali atau dua kali. Penyebabnya pun beragam.
Sedih memang reaksi alami manusia, namun tidak dianjurkan untuk dilakukan terus menerus.
Manusia diciptakan dengan ragam emosi seperti senang, sedih, marah ataupun kecewa. Perasaan ini wajar terjadi dan dialami oleh semua manusia. Kesedihan biasanya hadir saat seseorang tertimpa musibah ataupun kehilangan sesuatu yang disayangi.
Semasa hidup, Rasulullah SAW juga pernah merasakan sedih hingga meneteskan air mata kala sang putra, Ibrahim, meninggal dunia.
BACA JUGA:5 Sholawat Ini Paling Disukai Allah, Walaupun Semua Sholawat Bernilai Pahala
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang mukmin ditimpa sebuah kesusahan, sakit, kegundahan, kesedihan, kepedihan, dan kegalauan hingga duri yang menimpanya, kecuali Allah pasti akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahannya." (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa di balik kesedihan akan ada nikmat yang diberikan Allah SWT bagi muslim yang bersabar dan ikhlas. Merasa sedih memang tidak dilarang namun jangan berlebihan.
Doa ketika Merasa Sedih
Dalam perasaan sedih, upayakan untuk selalu mengingat Allah SWT. Salah satu caranya yakni dengan memanjatkan doa dan memohon agar Allah SWT melapangkan hati untuk ikhlas.
BACA JUGA:Penipu Semakin Banyak Berkeliaran, Sholawat Ini Amalan agar Tidak Menjadi Korban
Mengutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian oleh Mahmud Asy-Syafrowi, ada beberapa doa yang bisa dibaca ketika merasa sedih. Berikut beberapa doa saat sedih:
1. Doa Rasulullah SAW
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
Arab-latin: Allaahumma innii 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwalaka, sammayta bihi nafsaka, aw anzaltahu fii kitaabika, aw 'allamtahu ahadan min kholqika, awis ta' tsar ta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka, an taj'alal qur-aana robbii'a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.