Terbangun karena Mimpi Buruk, Baca Doa Ini, Mudah-mudahan Allah SWT Selalu Melindungi

Sabtu 14-10-2023,09:10 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Allah juga terkadang memberikan petunjuk kepada kekasihnya melalui mimpi. Berikut ini 3 jenis tafsir mimpi menurut Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Tafsir mimpi termasuk dalam disiplin ilmu pengetahuan yang paling sulit dipelajari jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain. Sebab tidak semua mimpi bisa ditafsirkan dan tidak semua orang dapat menafsirkan sebuah mimpi yang sebenarnya.

Nabi Muhammad mengelompokkan jenis mimpi menjadi tiga bagian. Hal itu sesuai dengan salah satu hadits yang artinya:

Artinya: "Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!." (HR Muslim).

BACA JUGA:Sholawat Ya Nabi Salam Alaika, Hati Menjadi Tenang, InsyaAllah Dirindukan Nabi Muhammad

Tafsir mimpi yang dapat dijadikan pijakan atau petunjuk ialah yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah SWT. Dalam kitab suci Al-Quran disampaikan dalam ayat berikut:

"Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat." (QS. Yunus: 64).

Makna 'berita gembira' dalam ayat di atas, ialah mimpi baik yang dialami oleh seorang muslim. Yang kemudian dijelaskan pula dalam hadits Nabi SAW:

"Yang dimaksud kegembiraan dalam ayat di atas adalah mimpi yang baik yang terlihat oleh orang Muslim atau yang diperlihatkan padanya." (HR Ibnu Majah).

Setelah mengetahui tafsir mimpi menurut Islam, maka berikut ini adalah contoh mimpi yang datang dari Allah. Salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab pernah bermimpi. 

Mimpi mereka pernah dijadikan sebagai dasar penentu pensyariatan adzan. Rasulullah SAW menjadikan dasar penetapannya dari sebuah mimpi. Ini menjadi salah satu contoh tafsir mimpi petunjuk dari Allah SWT.

Mimpi yang dinilai bukan berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. Bila mimpi terjadi pada dini hari atau saat waktu sahur. Maka kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan.

BACA JUGA:6 Sholawat Berikut Membuka Pintu Rezeki, Hidup Tidak akan Melarat

Sedangkan mimpi yang dianggap berasal dari bisikan setan, adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. Ketentuan ini seperti yang dijabarkan oleh Ibnu al-Jauzi:

"Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)." (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).

Menjadi sebuah keistimewaan jika memiliki kemampuan menafsirkan mimpi. Hal ini dibuktikan dengan kelebihan yang diperoleh Nabi Yusuf AS. Tertuang dalam AlQuran surat Yusuf ayat 21 yang artinya:

Kategori :