1. Dapat menyebabkan kemandulan pada laki-laki dan perempuan
Perlu diketahui, bahwa BPA dapat terjadi pada masalah kesuburan. Sebagai fitoesterogen atau senyawa nabati yang meniru estrogen, BPA bekerja pada reseptor esterogen pada laki-laki dan perempuan untuk meningkatkan peradangan atau menyebabkan kerusakan sel melalui proses yang disebut stres oksidatif.
Jadi, kerusakan tersebut dapat terbentuk dalam berbagai cara. Pada laki-laki, kadar testosteron akan lebih rendah, kualitas sperma dapat berkurang, hingga infertilitas yang lebih besar.
Sedangkan pada perempuan, BPA dapat berpengaruh dengan menurunkan hormon estradiol, mengurangi jumlah sel telur yang sehat, dan secara negatif mempengaruhi kemampuan sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan pada rahim.
BACA JUGA:Asyik, Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, Ini Ketentuan dan Kriteria Penerima
BPA juga sering dikaitkan dengan kondisi endometriosis-abnormal penebalan jaringan dinding rahim dan sindrom polikistik ovarium(PCOS) dalam sebuah peneitian.
2. Dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2
Bukan hanya dapat menyebabkan kemandulan, namun efek peradangan BPA dapat berkontribusi pada penambahan berat badan yang tidak diinginkan. Bahkan diiringi dengan perkembangan penyakit jantung serta diabetes tipe 2.
Selain mengikat reseptor estrogen, BPA juga dapat mengikat reseptor hormon lain, yang dapat menyebabkan adipogenesis atau akumulasi lemak.
BACA JUGA:Universitas di Inggris Buka Jurusan Ilmu Sihir, Segini Biayanya
Bukan hanya itu saja, BPA juga dapat menyebabkan stres pada tubuh dengan merusak mitokondria (pabrik energi di setiap sel).
Jadi, stres tersebut akan berpengaruh terhadap peradangan kronis serta mengubah respon kekebalan tubuh dalam mengatur berat badan, nafsu makan, hingga kadar hormon.
3. Dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya
Belum selesai dengan dua hal yang disebutkan diatas, BPA juga dapat terkait dengan cacat lahir dan masalah kesehatan pada anak. Ada banyak cara bagaimana plastik dapat mengganggu pertumbuhan embrio, janin, atau masa kanak-kanak yang sehat karena dapat masuk ke plasenta dan ASI.
BACA JUGA:Mengenal Ciri Orang Terkena Sihir, Salah Satunya Suka Melamun
Yakni, janin yang sedang berkembang tidak dapat memecah BPA dan membuatnya lebih sensitif terhadap paparan. Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa paparan BPA dalam rahim akan memengaruhi ekspresi gen, yang dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan resiko obesitas dan penyakit metabolik.