Ditengah kegundahan Baginda Raja ini majulah Abu nawas kedepan baginda dan seluruh rakyat yang berkumpul.
“Baginda, ijinkan hamba yang melaksanakan tugas ini sendirian, karena para peserta sudah tak ada yang sanggup,” ujar Abu Nawas.
“Sendiri?” tanya Baginda Raja penasaran. “Iya Baginda!” kata Abu Nawas meyakinkan. “Apa kamu sanggup penasehat?” kata Baginda lagi.
“Sanggup Baginda, tapi ada syaratnya!” jelas Abu Nawas.
“Apa syaratnya, pasti kupenuhi!” kata Baginda dengan penuh semangat. “ Benarkah Baginda akan memenuhi syarat saya!” kata Abu Nawas memastikan.
“Benar, coba katakan!” kata Baginda.
BACA JUGA:Pakai Cara Abu Nawas kalau Ada Teman Sulit Bayar Utang, Dijamin Langsung Lunas
“Masjid ini akan saya pikul sendirian asalkan ada yang mau meletakkannya di atas pundak saya raja!” kata Abu Nawas.
Raja pun berpikir bagaimana cara meletakkan masjid diatas pundak Abu Nawas, sedangkan peserta yang ratusan orang saja tidak ada yang sanggup menggeser sedikit pun masjid ini. Kemudian raja pun berkata kepada Abu nawas.
“Sebenarnya apa maksudmu Abu Nawas?” tanya Baginda.
“Sebesar itulah beban yang ada di pundak Baginda untuk memakmurkan rakyat Baginda, dibandingkan hanya memikirkan keindahan istana raja yang tidak begitu penting. Maka lebih utamakan kemakmuran rakyat terlebih dahulu,” kata Abu Nawas.
Mendengar perkataan Abu Nawas tersebut maka Baginda Raja Harun al Rasyid pun mengerti maksudnya.
“Terima kasih karena engkau telah mengingatkanku untuk lebih
arif dalam memimpin kerajaan ini,” kata Baginda Raja kepada Abu Nawas.
Kemudian atas perintah raja diadakanlah pesta untuk rakyat. Semua ditanggung biayanya oleh Baginda Raja.