NASIOANAL, RBTVCAMKOHA.COM – Masih ada yang tak tahu kue apem? Sepertinya hampir setiap orang tahu dengan kue apem.
Kue apem adalah salah satu kue yang sering disajikan di acara-acara khusus. Salah satunya menyambut datangnya tahun baru Islam atau 1 Muharam.
Kue apem termasuk jenis kue tradisional yang masih bertahan hingga kini dan masih sering di sajikan di berbagai acara.
Untuk rasanya sendiri mungkin tidak selembut cheesecake yang begitu populer, namun kue apem ini menyimpan ceritanya sendiri dan memiliki keunikan yang sulit ditandingi kue alinya.
BACA JUGA:Ada SE Mendagri, 40 Persen Dana Pilkada Seluma Belum Cair
Lantas bagaimana sejarah kue apem?
Kue apem berasal dari India, di India kue ini disebut dengan nama Appam. Awalnya Kue ini diperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig, yaitu keturunan Prabu Brawijaya yang kembali dari perjalanan ke tanah suci dengan membawa kue apem.
Ki Ageng dan salah satu murid Sunan Kalijaga kemudian membagikan kue apem tersebut ke masyarakat sekitar.
Sejak itu lah membagikan kue apem menjadi budaya masyarakat Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur dan momen-momen penting lainnya, termasuk penyambutan satu Muharram atau satu suro.
Lalu bagaimana kue apem dalam filosofi Jawa?
BACA JUGA:Tidak hanya Sekadar Sayur, Ternyata Urap Punya Segudang Manfaat
Beberapa orang mengatakan jika kue apem diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu affuan yang artinya pengampunan.
Namun, ada sebagian masyarakat Jawa yang kesulitan mengucap kata affuan kemudian menyederhanakannya dengan sebutan apem.
Selain itu, dalam filosofi Jawa kue apem salah satu simbol pengampunan atau permohonan ampun dari berbagai kesalahan.
Karena sebagai simbol pengampunan, kue apem juga menjadi kue wajib untuk acara megengan menyambut Ramadan atau acara-acara lain yang meminta pengampunan sekaligus mengungkapkan rasa syukur.