Musim Kemarau Banyak Kebakaran, Perhatikan Masalah Kelistrikan Berikut Ini di Rumah Anda

Senin 16-10-2023,10:17 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

7. Periksa instalasi listrik bangunan secara berkala, kurang lebih setelah 10 tahun dan selanjutnya 5 tahun. Hal ini menjadi hal penting yang harus dilakukan, karena kondisi lingkungan terkadang membuat alat-alat instalasi listrik tersebut menjadi rusak. Seperti, mengelupasnya lapisan pembungkus kabel karena digigit oleh tikus, atau mungkin karena terlindas lemari.

 

Advenced Metering Infrastructure

Sementara itu, saat ini PT PLN (Persero) mulai mengimplementasikan smart meter berbasis Advanced Metering Infrastructure (AMI) sebagai alat pengukur penggunaan listrik dilengkapi sistem komunikasi digital yang lebih canggih, akurat dan berkualitas.

BACA JUGA:Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS dan PPPK 2023 Segera Ajukan Sanggahan, Ini Cara dan Jadwalnya

“Dengan smart meter AMI, pelanggan bisa memantau penggunaan listrik secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile, tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan. Dengan begitu, pelanggan dapat mengendalikan penggunaan energi dan rekening tagihan listrik sesuai kebutuhan. Artinya, semua semakin mudah karena dapat dikendalikan hanya dalam satu genggaman,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Darmawan, bahwa dengan implementasi smart meter AMI membuat kenyamanan pelanggan semakin meningkat. Dengan smart meter AMI para pelanggan bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile.

Penggunaan smart meter AMI membuat pola layanan juga lebih fleksibel karena pelanggan bebas memilih layanan pascabayar atau prabayar. Selain itu, PLN dapat mempercepat recovery time apabila terjadi gangguan listrik dikarenakan dapat terdeteksi oleh sistem secara realtime.

BACA JUGA:Cerita Bangunan Bersejarah, Masjid Istiqlal Ternyata Dirancang Orang Non Muslim

“Karena itu, kami akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi smart meter AMI. Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” jelasnya.

Melalui penggunaan smart meter AMI, pembacaan meter yang sebelumnya dilakukan secara manual (door to door) oleh petugas, kini bisa dilakukan secara digital, sehingga lebih akurat serta privasi pelanggan akan lebih terjaga.

“Penerapan smart meter berbasis AMI ini membawa banyak manfaat. Pembacaan data meter secara real time dan dilakukan dari jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi pembacaan meter ke lokasi. Dengan demikian privasi pelanggan juga lebih terjaga,” paparnya.

Petugas hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik apabila ditemukan data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan smart meter.

BACA JUGA:Cerita Dibalik Bangunan Bersejarah Indonesia, Candi Borobudur Awalnya Tempat Pelarian

Ditargetkan pada akhir tahun 2023 program ini akan dilaksanakan bagi 1.217.256 pelanggan secara bertahap dan mencakup beberapa daerah seperti di Jawa Timur (Sidoarjo), Jawa Tengah (Magelang), Jawa Barat (Bandung), Jakarta, Banten, Bali, Medan, dan Makassar sudah mulai bulan Juni 2023.

PLN sudah memulai penelitian dan uji coba smart meter AMI ke pelanggan di sejumlah lokasi. Jumlah pelanggan yang sudah menggunakan smart meter berbasis AMI hingga saat ini sudah sebanyak 103.615 pelanggan.

Kategori :