Bermani Coffee Menyebar di Indonesia

Sabtu 31-12-2022,16:59 WIB
Reporter : Handril Waldinata
Editor : ahmad afandi

CURUP RBTV.COM – Penikmat kopi di Provinsi Bengkulu meyoritas mengenal Bermani Coffee atau Kopi Bermani yang berasal dari tanah Rejang Lebong.

Kopi ini terkenal karena sudah go Internasional. Pernah  meraih  medali  emas  dalam  ajang  kejuaraan  kopi  Internasional  AVPA 2019 ini. Juga pernah ambil bagian dalam event  pameran  festival  Pasar  Senggol  di Turki (PST) tahun 2022.

BACA JUGA:Kopi Bengkulu Terbaik, Ini Jumlah Produksinya

Saat ini pemasaran Bermani Coffee menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. Permintaan tertinggi berasal dari Pulau Jawa, yang mencapai 2.000 pcs dalam 3 bulan terakhir.

“Permintaan tertinggi masih dari Pulau Jawa yakni Banten, Jakarta, dan Yogyakarta yang dalam 3 bulan terakhir. Saya sudah mengirim 2.000 pcs, yang 1 pcsnya isi 200 gram. Kalau harga masih Rp 40.000 per 200 gram,” kata Owner  Bermani Coffee, Haris  Gunawan, Sabtu (31/12).

Dijelaskan Haris, dengan hadirnya Bermani  Coffee  dalam berbagai ajang Internasional, maka  tak  hanya  Bermani  Coffee  yang  menjadi  terkenal. Tapi kopi  Bengkulu   secara  luas.

BACA JUGA:Minum Kopi Juara di Puncak Eksotis, Mau? Ini Alasan Mendaki Atap Bengkulu

"Semua kopi robusta Rejang Lebong ini berpotensi untuk tracking market Internasional ataupun di pasaran lokal. Tinggal sekarang perlu dilakukan pola manajemen shelter, manajemen market shelter pergudangan dan server pengolahan pasca panen. Artinya kalau filter itu dilakukan secara bersama dan secara pengelolaan, maka kualitas bisa dilakukan proses quality control dan mitigasi risiko,” jelas Haris.

Setiap event, Bermani Coffee selalu membawa  tiga jenis  produk. Yaitu kopi  bubuk, roastbean dan  greenbean. Semuanya merupakan hasil panen kopi petik merah. Untuk menembus pasar Internasional, produk kopi asli Rejang Lebong harus lebih sering tampil dalam event Internasional.

BACA JUGA:Juara Kopi

Untuk panen kopi petik merah yang dihasilkan oleh perkebunan kopi, yang memang khusus untuk produksi Bermani Coffee, mencapai sekitar 10 ton pertahun. Jumlah itu stabil setiap tahunnya. Hasil ini berbeda dengan jenis kopi dan luas lahan, yang jika dipanen dengan pola 1 kali panen.

"Tergantung dengan kondisi cuaca dan keadaan kopi. Namun yang penting konsistensi dan fokus dalam pengolahan kopi perlakuan pasca panen,” jelas Haris. (Handril Waldinata)

Kategori :