Keistimewaan Usia 40 Tahun, Wahyu Pertama yang Diterima Nabi Muhammad SAW

Selasa 17-10-2023,12:07 WIB
Reporter : Tim Liputan
Keistimewaan Usia 40 Tahun,  Wahyu Pertama yang Diterima Nabi Muhammad SAW

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ada banyak keistimewaan yang ditunjukkan dalam sejarah Islam tentang usia 40 tahun. Disebutkan dalam Al Quran bahwa para nabi mendapat hikmah kenabiannya pada usia 40 tahun.

Kemudian, dalam surat al-Qashash 14 disebutkan, “Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan.”

BACA JUGA:Waka II Diberhentikan, Sedihandi dan Akhiruddin Arifin Dilantik Jadi Anggota DPRD Seluma

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Goa Hira tepat pada usia 40 tahun. Saat itu, Rasulullah SAW selalu beruzlah dan sering mengasingkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ibnu Abbas ra berkata, “Muhammad saw diutus menjadi rasul ketika usia beliau 40 tahun, kemudian menetap di Mekkah dan menerima wahyu selama 13 tahun hingga Allah SWT mengizinkan beliau hijrah ke Madinah dan tinggal di sana selama 10 tahun. 

BACA JUGA:Baik-baik Menjalani Kehidupan, saat Usia 40 Tahun Sudah Ada Peringatan dari Malaikat Maut

Sampai Nabi SAW wafat pada usia 63 tahun.” Nabi Musa alaihisalam (as) juga mendapat hikmah saat usianya 40 tahun. Allah SWT berfirman:

 وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ  

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-Qashash)

Ibnu Katsir menerangkan setelah Nabi Musa as berusia dewasa yakni 40 tahun, Allah SWT menganugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu. 

BACA JUGA:Polres Seluma Libatkan 1.200 Personel Linmas Untuk Amankan Pemilu 2024

Menurut Mujahid ditafsirkan dengan kenabian. Manusia yang sudah memasuki umur 40 tahun dianjurkan untuk selalu bersyukur dan bertaubat. Mufasir Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia empat puluh tahun. Allah SWT berfirman: 

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 

Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). 

BACA JUGA:Dana Hibah Pilkada 2024 Baru Dianggarkan Rp 3 Miliar, Pemprov Siap Gunakan Dana BTT

Kategori :