Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah.” (HR Abu Daud).
Tidak Boleh Memaksa Istri Tinggal di Rumah Mertua
Jadi, sebenarnya tidak boleh memaksa istri tinggal bersama mertua apabila istri tidak mau.
Terkait ini, terdapat fatwa dari syaikh Shalih Al-Fauzan dalam kitab Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan, beliau berkata:
“Selama istri Anda tidak ingin tinggal di rumah orang tua Anda, maka Anda tidak bisa memaksanya.
Sebisa mungkin Anda yakinkan orang tua Anda mengenai masalah tersebut dan tempatkan istri di rumah tersendiri, dengan tetap menghubungi orang tua, berbakti kepadanya, membuatnya ridha, dan berbuat baik kepadanya semampu Anda.”
Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, salah satunya karena sangat memahami psikologi antar istri dan mertua perempuan yang sama-sama wanita.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Dosa Suami Istri yang Membuat Tertutupnya Pintu Rezeki dalam Rumah Tangga
Sebab, sifat dasar wanita adalah mendahulukan perasaan.
Bisa saja terjadi ketidakcocokan dan perbedaan pemikiran mulai dari urusan dapur, pengaturan rumah bahkan kebijakan dalam rumah tangga.
Hal yang Dapat Menjadi Penyebab Konflik dengan Mertua
Hasil studi di Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman menunjukkan identifikasi konflik pada menantu yang tinggal di rumah mertua.
Disebutkan bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik dalam penelitian ini yaitu
Kurangnya komunikasi.
Sikap egosentrisme.
Masalah ekonomi.