Umumnya, oli dengan angka rendah digunakan di negara beriklim dingin seperti Eropa dan Amerika.
BACA JUGA:Penting untuk Tahu, Ini 10 Syarat Melamar Anak Gadis Tionghoa, Nomor 5 Uang Susu
Sebab, mobil-mobil di negara yang udara musim dinginnya cukup ekstrem biasanya membutuhkan oli dengan angka 0w di depannya.
Sedangkan negara yang memiliki cuaca panas seperti Indonesia, tidak akan cocok menggunakan oli yang encer. Namun, lebih cocok menggunakan oli dengan kekentalan yang lebih tinggi seperti 10w-40 atau 20w-50.
BACA JUGA:Penting untuk Tahu, Ini 10 Syarat Melamar Anak Gadis Tionghoa, Nomor 5 Uang Susu
Apa akibat jika memaksakan menggunakan oli yang terlalu encer?
Jika memakai oli yang terlalu encer, oli tersebut akan cair dan tidak melumasi komponen mesin dengan baik.
Sehingga, tidaklah heran jika kebanyakan mobil-mobil di Indonesia memakai spek 10w-40 atau 20w-50 untuk mobil keluaran terbaru.
Untuk mobil yang lebih tua atau lebih dari 5 tahun, biasanya menggunakan 10w-40.
BACA JUGA:12 Kelurahan di Kota Bengkulu Dikukuhkan sebagai Kelurahan Sadar Hukum
Bukan tanpa alas an, karena mobil yang usianya sudah lebih dari 5 tahun komponen internal mesinnya sudah tidak terlalu presisi akibat pemakaian.
Jadi, membutuhkan oli yang tidak terlalu encer untuk melumasi mesin.
Perlu diketahui, bukan hanya kode SAE yang terdapat pada kemasan oli. Tapi juga ada kode API.
BACA JUGA:Jangan Curang, 8 Kelompok Ini Tidak Boleh Menerima Bansos 2023, Nomor 8 Paling Rawan
Nah, API sendiri adalah singkatan dari American Petroleum Institute. Pada kode API, terdiri dari dua awalan huruf yang berbeda. Berikut rinciannya.
API terdiri dari 2 huruf, awalan S atau C. Sementara itu, untuk huruf kedua menandakan kualitas oli tersebut. Biasanya huruf kedua terdiri dari huruf alfabet mendekati huruf Z.