BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Dewan Pimpinan Daerah Jaringan Kemandirian Nasional (DPD JAMAN) Bengkulu bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI akan menggelar Diskusi Panel Literasi Digital bertajuk "Cerdas Berkreasi di Era Digital".
BACA JUGA:Ini 5 Bank KPR Bunga Rendah, Nomor 2 Cuma 5 Persen
"Diskusi Panel ini akan digelar di Taman Wisata Mangrove Badrika yang terletak di Jalan Jenggalu, Lingkar Barat, Kota Bengkulu pada hari Rabu, (1/11) sekitar pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai," ujar Ketua DPD Jaman Bengkulu, Ensori.
BACA JUGA:Jangan Diabaikan, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Oli Motor Cepat Habis
Kegiatan Diskusi Literasi digital ini sangat diperlukan dalam penggunaan teknologi karena dengan penerapan literasi digital dapat membuat masyarakat jauh lebih bijak dalam menggunakan serta mengakses teknologi apalagi sosial media.
Dalam diskusi ini akan menghadirkan tiga orang narasumber yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaman, A. Iwan Dwi Laksono, Dosen Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB), Kurnia Anggraini, ST, MT, Ph.D dan Dosen Fakultas Hukum UNIB, Ahmad Wali, SH, MH.
BACA JUGA:Penuh Gejolak, Ini Prediksi Keuangan hingga Karier Shio Monyet di Tahun Kelinci 2023
Kegiatan akan melibatkan 150 peserta yang berasal dari Mahasiswa, masyarakat umum dan para kader Jaman yang ada di Provinsi Bengkulu.
Kemudian ketiga narasumber tersebut akan menyampaikan berbagai materi menarik terkait penerapan dan interaksi sosial dari teknologi digital baik di lingkungan masyarakat, dunia pendidikan, pekerjaan, sosial politik dan lain-lain.
"Kemudian berbicara terkait aspek hukum terkait UU ITE, bagaimana agar kita tidak terjerumus dan ikut serta dalam menyebarkan informasi-informasi hoax. Apalagi saat ini memasuki momen politik di mana intensitas penggunaan media sosial akan sangat tinggi dan rentan terhadap penyebaran berita atau informasi hoax," tambahnya.
"Sehingga dengan dengan dilaksanakan diskusi ini nanti dapat mengupgrade kemampuan penggunanya untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif," tutup Ensori Aktivis yang pernah menjadi Kader Pelajar Islam Indonesia (PII) ini. (****)