Mau Investasi Sawit? 10 Hal Ini Wajib Kamu Perhatikan Agar Sukses dan Terhindar dari Masalah

Minggu 05-11-2023,21:00 WIB
Reporter : Tim

Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa melakukan survey ke aparat desa terkait ataupun bertanya ke tetangga kebun. Sementara untuk menghindari konflik dengan pemegang konsesi, disarankan untuk bertanya langsung ke Dinas Perkebunan atau Kehutanan.

BACA JUGA:Kurangi Dampak Kemarau Panjang Terhadap Buah Sawit, Bisa Lakukan 8 Cara ini

3. Lihat Lokasi Kebun ke Jalan Umum

Hal lain yang perlu kamu ketahui adalah lokasi kebun ke jalan umum. Pilihlah kebun yang jaraknya tidak terlalu jauh ke jalan umum untuk mempermudah mobilitas. Bila kebun berlokasi jauh di pedalaman, kamu harus bersiap untuk menyediakan biaya, seperti biaya pembuatan jalan, perawatan, dan biaya tambahan jika melewati jalan perkampungan.

4. Cek Lokasi Kebun ke PKS (Pabrik Kelapa Sawit)

Jarak lokasi kebun ke PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga harus diperhatikan dengan baik. Hal ini dapat menambah biaya produksi yang cukup banyak bila jarak kebun ke PKS lebih dari 10-20 km.

BACA JUGA:Agar Sawit Tetap Produktif Saat Kemarau, Ini Jenis dan Cara Pemupukan yang Dianjurkan

5. Perhatikan Surat Kepemilikan Kebun

Kamu perlu memperhatikan surat kepemilikan kebun dari pemilik sebelumnya. Adanya SKGR (Surat Keterangan Ganti Rugi) atau SKT (Surat Keterangan Tanah) bisa dijadikan dokumen yang sah karena ditandatangani oleh para sempadan tanah serta oleh aparat desa/kelurahan. Perhatikan letak posisi tanah di SKT dan SKGR, sebab peletakan posisi tanah seringkali mengalami kesalahan. 

6. Pahami Jenis Tanah

Sebelum membeli lahan sawit, pahami jenis tanah pada kebun kelapa sawit tersebut. Usahakan untuk memilih tanah yang sangat subur (S1) atau minimal tanah yang subur dengan sedikit pembatas (S2). Jenis tanah akan mempengaruhi hasil panen yang kamu dapatkan di masa depan.  

BACA JUGA:Daerah Penghasil Sawit ini Jalannya Rusak Parah, Sudah Dianggarkan Rp 8 M Untuk Perbaikan

7. Hindari Lahan Rawan Banjir

Kamu juga perlu menghindari lahan yang rawan banjir dengan mendeteksinya melalui GPS (leveling), maupun melihat jenis vegetasi yang dominan di tanah lahan yang akan dibeli. 

8. Sesuaikan Luasan Tanah dengan Kebutuhan

Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah kesesuaian luas lahan dengan kebutuhan. Bila kamu ingin menjadikan berkebun sawit sebagai pekerjaan utama, sarana penambah penghasilan, dan tidak tinggal di kompleks kebun, maka kamu bisa membeli lahan dengan luas 6 hingga 25 hektar. Sementara itu, bila kamu hanya ingin mengerjakannya sendiri dan tinggal di sekitar kebun, kamu bisa membeli lahan seluas kurang lebih 4 hektar.

Kategori :