Yuk Simak 7 Jenis Hama Berbahaya Untuk Kelapa Sawit dan Cara Mengendalikannya, Petani Wajib Tahu

Senin 06-11-2023,22:00 WIB
Reporter : Tim

Ada empat jenis hama ulat api yang biasa menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu Setora nitens, Setothosea asigna, Darna trima, dan Parasa lepida. Serangan hama ulat tersebut dilakukan dengan menggerogoti bagian daun kelapa sawit, yang dimulai dari helaian daun bagian bawah. Mereka akan membuat daun hanya menyisakan lidi, bahkan dalam kondisi yang sangat parah tanaman bisa kehilangan daun hingga 50% – 90%. 

Ulat api menyukai daun kelapa sawit tua, namun bila daun tua sudah habis dimakan, mereka akan mulai mengincar daun-daun muda. Untuk itu, pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan cara mengambil dan membunuh ulat api yang menyerang bibit tanaman secara langsung, menggunakan agen antagonis, seperti Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV), dan menyemprotkan larutan insektisida berbahan aktif Deltametrin dengan dosis 2 cc/liter air.

BACA JUGA:Agar Sawit Tumbuh Subur, Ini 4 Teknik Dasar yang Wajib Diketahui Saat Menanam Sawit

4. Nematoda  

Berikutnya adalah hama nematoda Rhadinaphelenchus cocopilus yang menyerang akar tanaman kelapa sawit. Gejala yang ditimbulkan berupa daun-daun muda yang seharusnya membuka malah tergulung dan tumbuh tegak. Selain itu, daun juga berubah warna menjadi kuning dan mengering, serta tandan bunga membusuk dan tidak bisa membuka.

Dalam pengendalian hama ini, tanaman yang terserang akan diracun menggunakan natrium arsenit dan untuk memberantas sumber infeksi, tanaman akan dibongkar dan dibakar setelah tanaman mati.

BACA JUGA:Kemarau Belum Berakhir, Begini Cara Pemupukan Kelapa Sawit yang Terbaik

5. Tungau

Hama tungau yang menyerang kelapa sawit adalah tungau merah (Oligonychus sp.). Mereka berukuran 0,5 mm, dan menyerang bagian daun dengan hidup di sepanjang tulang anak daun sambil mengisap cairan daun. Hal tersebut membuat warna daun berubah menjadi mengkilap dan kecoklatan.

Upaya pengendalian terhadap tungau merah ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan akarisida yang berbahan aktif tetradion 75,2 gr/lt (Tedion 75 EC), dengan konsentrasi 0,1-0,2%. 

BACA JUGA:Mau Tanaman Sawit Subur dan Berbuah Lebat? Ini Panduan Memilih Bibit Unggul

6. Penggerek Tandan Buah

Hama penggerek tandan buah adalah ngengat Tirathaba mundella. Hama ini akan menyerang tanaman dengan meletakkan telurnya pada tandan buah, lalu larvanya akan melubangi buah kelapa sawit. Gejala yang terlihat berupa bekas gerekan pada permukaan buah dan bunga, yakni berupa feses dan serat tanaman yang terikat oleh benang-benang liur larva. 

Tirathaba mundella akan cenderung menyerang tanaman kelapa sawit muda berumur 3-4 tahun, namun pada kondisi tertentu juga dapat ditemukan pada tanaman kelapa sawit yang sudah tua. Beberapa upaya pengendalian yang bisa dilakukan adalah pemangkasan pelepah dan penyiangan gulma secara berkala, serta penggunaan agens pengendali hayati (APH), berupa Bacillus thuringiensis dengan konsentrasi 1-2 g/L dan Interval 2 minggu sebanyak 6-9 kali aplikasi.

BACA JUGA:Program Replanting Sawit,Pengadaan Pupuk Dan Bibit Wajib yang Bersertifikat

7. Tikus

Kategori :