NASIONAL,RBTVCAMKOHA.COM – Saat mendengar sosok Abu Nawas sudah tidak asing lagi di telinga. Ada pun alasan dibalik panggilan akrab yang disapa Abu Nawas ini karena rambutnya yang ikal dan panjang sebahu. Penyair Arab Klasik yang terkenal ini sangat populer dengan cerita-cerita lucunya.
Hidup pada masa Khalifah Al-Rasyid Abu Nawas dikenal dekat dengan sang raja yang bernama Abbasiyah. Bahkan pada masa Dinasti itu ia dikenal dengan tingkah lucunya, sehingga membuat sang Raja tertawa akan kelakuannya.
BACA JUGA:Jangan Macam-Macam Dengan Abu Nawas, Berkat Kecerdikan Istana Raja Bisa Dipindahkan ke Atas Gunung
Dikisahkan dalam buku kisah lucu, kala itu sejumlah penduduk Baghdad berkumpul di depan istana Khalifah Harun Al-Rasyid. Sebagian berteriak dan meminta agar Abu Nawas ditangkap.
Para penduduk protes karena baliho raksasa milik Abu Nawas yang dipasang di depan rumahnya yang berbunyi:
"Dijual Cepat Matahari Baghdad, Siapa Cepat Dapat Bonus Anak Unta"
Mendengar hal itu banyak penduduk lainnya merasa panik dan kasak-kusuk di depan istana. Mereka takut sekaligus bingung, jika Matahari Baghdad dijual maka bagaimana mereka bisa hidup?
BACA JUGA:Kecerdikan Abu Nawas Membuat Sang Raja Terheran, Kehujanan tapi Bajunya Kering, Kok Bisa?
“Abu Nawas kamu serius mau menjual Matahari?” tanya Khalifah Harun Al-Rasyid sambil mengamati massa yang membludak di depan istananya.
“Benar baginda, supaya kita bisa ikut cara mereka menggunakan otak,” jawab Abu Nawas.
“Maksudnya?” Khalifah kembali bertanya.
“Begini baginda, apakah baginda senang infrastruktur di Baghdad terbangun hebat di zaman baginda? Baginda bangga bisa menjadi teladan buat rakyat bahwa selama menjabat jadi khalifah baginda tidak korupsi? Baginda senang tidak mempertontonkan keserakahan dengan menguasai ratusan ribu hektar padang pasir, padahal baginda bisa melakukannya dengan kekuasaan yang sekarang baginda genggam?” beber Abu Nawas.
BACA JUGA:Astaga, Abu Nawas Sampai Minum Racun Gara-gara Atasannya, Ceritanya Bikin Gemes
Khalifah Harun Al-Rasyid yang bingung lantas meminta Abu Nawas untuk menjelaskan maksud dari ucapannya.
“Jika baginda turun dan tanya massa yang sekarang berdemonstrasi itu, ketahuilah bahwa mereka akan menjawab buat apa bangun infrastruktur, infrastruktur tidak bisa dimakan. Jadi, jalan-jalan mulus yang baginda bangun selama ini, puluhan bendungan yang baginda banggakan, lapangan terbang, rel kereta api di Korramabad, pasar-pasar di Kirkuk, itu semua percuma, tak bisa dimakan” kata Abu Nawas menjelaskan.