Pasalnya, panas akan mengakibatkan pengembunan pada wadah yang kemudian membuat adanya perubahan pada tekstur makanan.
5. Pertumbuhan bakteri
Menyimpan makanan panas di dalam kulkas juga bisa memicu pertumbuhan bakteri ke dalam makanan.
Suhu panas yang hangat bisa menempatkan makanan pada bahaya dan meningkatkan risiko penyakit akibat bakteri.
BACA JUGA:11 Tahapan Tes Kompetensi Mitra Statistik BPS, Wajib Paham agar Lulus Seleksi
6. Penurunan suhu kulkas
Suhu dingin kulkas akan membantu menghentikan pertumbuhan bakteri, sehingga makanan bisa awet hingga beberapa waktu ke depan.
Namun, kebiasaan menyimpan makanan panas di dalam kulkas hanya akan membuat suhu lemari pendingin menurun. Ada kemungkinan pertumbuhan bakteri saat suhu kulkas menurun.
7. Kulkas jadi tidak dingin
Tujuan memasukkan makanan panas ke dalam kulkas adalah supaya makanan tersebut cepat dingin. Nyatanya, saat ada makanan panas masuk kulkas, suhu di dalam kulkas pun jadi lebih hangat.
Kondisi ini tentu memengaruhi kesegaran makanan lain di dalam kulkas. Selain itu, proses pendinginan kulkas jadi lebih lama karena kulkas harus menurunkan suhu makanan panas menjadi normal dulu, sebelum menjadi dingin.
Uap dari makanan panas tersebut akan muncul secara berlebihan dan bisa memicu timbulnya frost atau embun beku pada kulkas.
BACA JUGA:Jangan Asal Pakai, Ini 4 Barang yang Cocok Dibeli Menggunakan Paylater, Apa Saja?
8. Berkembangnya bakteri Salmonella
Bahaya terakhir dari menyimpan makanan panas ke dalam kulkas yaitu dapat mengembangkan bakteri Salmonella dan merusak makanan tersebut.
Tidak hanya makanan panas, makanan lain seperti telur, sayur, dan daging juga bisa terkontaminasi bakteri tersebut.