SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Proyek normalisasi sungai Penanakan Desa Penago Baru Kecamatan Ilir Talo yang dilaksanakan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu telah selesai sejak Oktober 2023 lalu.
Namun memasuki musim penghujan, warga setempat masih dihantui banjir musiman, lantaran normalisasi sungai yang dilakukan selama kurang lebih 2 minggu tersebut, dinilai belum maksimal.
BACA JUGA:Ini Daftar Harga HP Samsung Bulan November, Mulai 1 Jutaan HP Sudah di Genggaman
Alasannya karena terbentur keberadaan kawasan cagar alam yang berada di hilir sungai Penanakan Desa Penago Baru, yang mengakibatkan pihak pelaksana tidak berani melanjutkan proses normalisasi sungai hingga ke mulut muara yang terbilang sudah dipenuhi semak belukar.
Kades Penago Baru, Salikin mengungkapkan pekerjaan yang didanai anggaran mencapai ratusan juta tersebut belum maksimal untuk penormalan sungai. Karena pekerjaan baru dilakukan sepanjang 1 Km, sedangkan yang di bagian hilir ke arah muara ada menyisakan sekitar 300 meter lagi, dan tidak dapat dinormalisasi karena terbentur kawasan cagar alam.
“Bagian sungai Penanakan Desa Penago Baru ini hanya sepanjang 1 Kilometer, itu pun tidak dilakukan dari dua belah sisi sungai karena terbentur cagar alam. Terlebih lagi pekerjaan hanya dapat di bagian tengah sungai saja, karena bagian hilirnya belum dilakukan normalisasi sehingga masih mampet,” terang Salikin.
BACA JUGA:Paylater BCA dan Livin’ Mandiri Bunga 0 Persen dengan Tenor 1 dan 3 Bulan, Makin Hemat
Lanjutnya, untuk menuntaskan normalisasi sungai ini pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan pihak BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu, berkaitan dengan normalisasi sungai tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak dari bencana banjir.
Sementara itu, Ketua BPD Penago Baru, Dahli Ahmadi berharap normalisasi sungai Penanakan di desanya dapat kembali dilanjutkan di tahun 2024 yang akan datang, supaya aliran sungai yang memicu banjir musiman dapat ditanggulangi.
BACA JUGA:AXA Mandiri Cari Karyawan, Pendidikan Minimal D3 Semua Jurusan, Gaji Rp 4-5 Juta per Bulan
“Kami berharap upaya normalisasi sungai kami kembali dilanjutkan di tahun depan, dan kami berharap Dinas PUPR Provinsi Bengkulu dan BKSDA turut berkolaborasi untuk kepentingan masyarakat banyak dari ancaman banjir musiman di desa kami ini,” harap Dahli Ahmadi.
(Hari Adiyono)