BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Pemerintah sedang serius menggarap proyek Bahan Bakar Nabati sebagai alternatif. Alasannya, kebutuhan bahan bakar terus meningkat, sedangkan cadangan bahan bakar dari minyak bumi semakin sedikit. Celakanya, minyak bumi tersebut tidak bisa diperbarui.
BACA JUGA:Pemerintah Kejar BBN B100, Kelapa Sawit Ladang Emas Masa Depan
Singkatnya, semakin lama cadangannya semakin sedikit, dan lama-kelamaan akan habis. Sedangkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Entah untuk bahan bakar kendaraan, maupun pabrik.
Dari berbagai fakta tersebut, pemerintah Indonesia mencari cara untuk mengganti ketergantungan terhadap minyak bumi. Caranya, menciptakan bahan bakar alternatif dengan bahan baku dari nabati. Salah satunya dari minyak kelapa sawit.
BACA JUGA:Siswa Pecah Mata Akibat Lato-Lato Bukan di Benteng, Sudah PGRI dan Kades Lacak Setiap Penjuru
Proyek menciptakan bahan bakar alternatif tersebut kemudian melahirkan bahan bakar nabati (BBN) B100. B100 ini, bahan bakunya 100 persen dari minyak kelapa sawit. Sebelumnya pemerintah Indonesia meluncurkan program B20, B30, B35, B80 dan sekarang B100. Penjelasan singkat, B20 merupakan program menciptakan bahan bakar alternatif dengan mencampurkan 20 persen biodiesel dan 80 persen bahan bakar minyak jenis solar. Begitupun dengan B35 atau B80.
Saat ini biaya produksi B100 memang masih tinggi. Namun pemerintah tidak menyerah. Banyak ahli dan penelitian sedang berusaha mencari formulasi untuk menekan biaya produksi B100. Dengan demikian, nantinya B100 benar-benar menguntungkan. Menjadi bahan bakar alternatif, biaya produksi terjangkau dan Indonesia memiliki banyak bahan bakunya (perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA:142 Ribu Sekolah Dapat Bantuan Kemendikbud, 712 Sekolah di Bengkulu
Karena B100 merupakan wajah lain dari minyak kelapa sawit, tentu saja daerah penghasil kelapa sawit akan mendapat untung. Lebih tepatnya para petani kelapa sawit. Sampai saat ini, Sumatera dan Kalimantan merupakan pulau penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Dengan kata lain, program B100 ini menjadi berkah bagi petani kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Lalu provinsi manasaja penghasil kelapa sawit terbesar?
BACA JUGA:Kerja di Jepang Bergaji Rp 30 Juta/Bulan? Takanome Academy Buka Pendaftaran, Buruan!
Dilansir dari portal Nusantara62.com, pada Maret 2022 Badan Pusat Statistik merilis daftar provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia tahun 2021. Dalam daftar 10 provinsi tersebut, termasuk Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkululu.
10 Provinsi Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia (dalam ribu ton)
1. Riau dengan produksi 8.629,10
2. Kalteng dengan produksi 8.600,90