BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Petani karet Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jambi masih harus bersabar menunggu harga normal. Bahkan untuk tahun ini, harga karet diperkirakan turun hingga bulan September nanti.
BACA JUGA:Harga Karet Tahun Ini Naik Atau Turun? Info Penting Untuk Petani Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Jambi
Perkiraan ini disampaikan Kepala Kelompok Peneliti Pemuliaan Pusat Penelitian Karet, Fetrina Oktavia. Dia berkaca pada harga karet per September tahun 2022 lalu yang turun menjadi US$ 1,33 per kilogram. Melihat tren tersebut, Fetrina memperkirakan harga akan terus turun hingga September nanti, bahkan bisa mencapai level US$ 1,23 per kilogram.
Namun tidak selamanya harga akan turun. Perkiraan lainnya, harga karet akan melonjak pada tahun 2025 nanti. Dasar perkiraan ini, dampak menurunnya harga karet saat ini berimbah pada jumlah produksi. Selain itu juga faktor alam seperti daun pohon karet yang semakin sering gugur dan berdampak pada jumlah getah yang didapati.
BACA JUGA:Pupuk Subsidi Hanya Untuk 9 Jenis Tanaman. Bagaimana Kelapa Sawit dan Karet?
Dengan kondisi tersebut, pada tahun 2030 diproyeksikan terjadi defisit pasokan. Permintaan karet dunia akan naik, sedangkan jumlah pasokannya sedikit. Karenanya mulai tahun 2025, harga karet diperkirakan mulai naik.
Karet salah satu yang diandalkan masyarakat Sumatera. Dalam daftar 10 daerah penghasil karet terbesar di Indonesia, mayoritas provinsi dari Sumatera. Seperti Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
BACA JUGA:Sudah Tahun 2023, Harga Karet Masih Juga Segini
10 Daerah Penghasil Karet Terbanyak di Indonesia Tahun 2021(dalam ribu ton)
Sumsel 891,8
Sumut 327,0
Jambi 310,3
Riau 306,2
Kalbar 256,9
Kalsel 170,1